Destinasi
KEDIRI- ONAIRFM -Berbicara tentang Sejarah dan Budaya sudah barang tentu secara otomatis ingat pada leluhur atau nenek moyang kita. Cerita atau Tutur bahkan sebuah tulisan terkait sejarah akan banyak menambah wawasan tentang kehidupan masa lampau leluhur kita. Peralihan peradabanpun juga akan terus berlangsung atas kehendak Sang Pencipta. Tidak ada kehidupan yang abadi, dan semua sudah dipastikan batas dan ukurannya.
Mengulas tanda-tanda Alam yang mulai bermunculan, benarkah ini masuk masa peralihan peradaban untuk kembali pada tatanan kehidupan yang mengedepankan adat, adap, budaya seperti yang pernah dijalani oleh nenek moyang kita terdahulu. ? Awak media Online onairfm/Damar panuluh yang bergerak dibidang penyelamatan, perawatan dan pelestarian benda-benda peninggalan leluhur yang mempunyai nilai sejarah sangat tinggi berupa terus melakukan penelusuran.
Tanda-tanda Alam yang dimaksud, selain secara langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi alam secara nyata, tetapi juga berupaya berinteraksi dengan para tokoh-tokoh spiritual, sejarawan dan juga pada budayawan yang hingga saat ini masih inten berkontribusi turut serta mempertahankan Budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Kehebatan tokoh-tokoh pada kejayaan Nusantara inilah yang bisa dijadikan sebuah referensi pada proses kehidupan masa sekarang.
Sebuah contoh riil yang sedang berjalan, kenapa saat ini sudah mulai banyak bermunculan benda-benda peninggalan leluhur yang sebelumnya belum tampak. Benarkah kejadian atau fenomena alam terkait dengan bermunculannya benda-benda peninggalan leluhur ini juga akan selaras dengan kemunculan tokoh - tokoh baru atau sosok pemimpin baru di Nusantara ini yang masih punya Trah atau anak turun para penguasa Pada Jaman Kerajaan? Mari ikuti satu persatu pendapat atau pengamatan dari para tokoh spiritual ini versi Damar Panuluh Nusantara.
Diawali dari hasil lelaku atau olah kebhatinan yang dirasakan oleh tokoh Budayawan asal Blora Jawa Tengah yaitu Setodhisastra. Tokoh sejarahwan muda ini saat dihubungi oleh awak media Onairfm menceritakan tentang sosok yang akan muncul menjadi seorang pemimpin mulai dari daerah. Bahwa kemunculan benda-benda leluhur di banyak tempat berbeda ini menunjukkan akan dibarengi dengan munculnya tokoh atau pemimpin yang mulai menata kembali peradaban di Nusantara ini. Masing-masing daerah diyakini akan muncul seseorang yang masih mempunyai hubungan darah atau trah atau garis keturunan dengan tokoh atau penguasa masa lampau.
Terakhir yang dirasakan oleh Setodhisastra adalah tanda-tanda munculnya anak turun Prabu Brawijaya V atau identik dengan Bhre Kertabhumi yaitu Penguasa Majapahit terakhir sebagaimana yang tertulis dalam serat" Dharmogandul, bahwa sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin bila sudah menjadi kehendak Alam atas Kuasa Sang Pencipta. Namun entah dari anak turun Prabu Brawijaya V yang mana yang akan bertahta menata masing-masing daerah.
" Untuk mengerucut ke arah yang mendekati pasti, saya belum berani menyampaikan. Saya tidak mau atau tidak berani dhisiki kersane Gusti. Karena ini benar-benar sakral dan tidak bisa sembarangan apalagi Kediri. Masing-masing punya firasat atau pendapat yang berbeda dan yang paling utama tetap kita Jalin silaturahmi biar Nusantara ini damai," tutur Ki Setodhisastra.
Disisi lain masih menurut Ki Setodhisastra ketika ditanya masalah Kediri Jawa Timur yang banyak populer menjadi topik pembahasan di Media Masa Nasional karena dianggap paling sakral, dirinya menyampaikan hal yang sama seperti daerah lainnya. Bahwa Kediri Jawa Timur ini memang dia rasakan sudah waktunya muncul tokoh pemimpin rakyat dari Anak Turun Brawijaya V juga. Namun ketika ditanya anak turun dari yang mana, Ki Setodhisastra minta waktu untuk dibahas dalam pembicaraan berikutnya.
* Anak - anak Brawijaya V itu banyak dan ada sekitar 117 orang. Entah itu dari yang mana, lebih baik pada pembicaraan berikutnya saja. Sekarang belum waktunya itu, takut terjadi salah tafsir nanti. Percaya atau tidak terkait dengan apa yang sudah Saya sampaikan, ya semua terserah keyakinan masing-masing. Sing penting kita tetap Seduluran," pungkas Setodhisastra mengakhiri pembicaraan dengan awak media Damar. (Rian Damar)
Benarkah Anak Turun Prabu Brawijaya V Mulai Bermunculan Akan Pimpin Daerah ? |
KEDIRI- ONAIRFM -Berbicara tentang Sejarah dan Budaya sudah barang tentu secara otomatis ingat pada leluhur atau nenek moyang kita. Cerita atau Tutur bahkan sebuah tulisan terkait sejarah akan banyak menambah wawasan tentang kehidupan masa lampau leluhur kita. Peralihan peradabanpun juga akan terus berlangsung atas kehendak Sang Pencipta. Tidak ada kehidupan yang abadi, dan semua sudah dipastikan batas dan ukurannya.
Mengulas tanda-tanda Alam yang mulai bermunculan, benarkah ini masuk masa peralihan peradaban untuk kembali pada tatanan kehidupan yang mengedepankan adat, adap, budaya seperti yang pernah dijalani oleh nenek moyang kita terdahulu. ? Awak media Online onairfm/Damar panuluh yang bergerak dibidang penyelamatan, perawatan dan pelestarian benda-benda peninggalan leluhur yang mempunyai nilai sejarah sangat tinggi berupa terus melakukan penelusuran.
Tanda-tanda Alam yang dimaksud, selain secara langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi alam secara nyata, tetapi juga berupaya berinteraksi dengan para tokoh-tokoh spiritual, sejarawan dan juga pada budayawan yang hingga saat ini masih inten berkontribusi turut serta mempertahankan Budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Kehebatan tokoh-tokoh pada kejayaan Nusantara inilah yang bisa dijadikan sebuah referensi pada proses kehidupan masa sekarang.
Sebuah contoh riil yang sedang berjalan, kenapa saat ini sudah mulai banyak bermunculan benda-benda peninggalan leluhur yang sebelumnya belum tampak. Benarkah kejadian atau fenomena alam terkait dengan bermunculannya benda-benda peninggalan leluhur ini juga akan selaras dengan kemunculan tokoh - tokoh baru atau sosok pemimpin baru di Nusantara ini yang masih punya Trah atau anak turun para penguasa Pada Jaman Kerajaan? Mari ikuti satu persatu pendapat atau pengamatan dari para tokoh spiritual ini versi Damar Panuluh Nusantara.
Diawali dari hasil lelaku atau olah kebhatinan yang dirasakan oleh tokoh Budayawan asal Blora Jawa Tengah yaitu Setodhisastra. Tokoh sejarahwan muda ini saat dihubungi oleh awak media Onairfm menceritakan tentang sosok yang akan muncul menjadi seorang pemimpin mulai dari daerah. Bahwa kemunculan benda-benda leluhur di banyak tempat berbeda ini menunjukkan akan dibarengi dengan munculnya tokoh atau pemimpin yang mulai menata kembali peradaban di Nusantara ini. Masing-masing daerah diyakini akan muncul seseorang yang masih mempunyai hubungan darah atau trah atau garis keturunan dengan tokoh atau penguasa masa lampau.
Terakhir yang dirasakan oleh Setodhisastra adalah tanda-tanda munculnya anak turun Prabu Brawijaya V atau identik dengan Bhre Kertabhumi yaitu Penguasa Majapahit terakhir sebagaimana yang tertulis dalam serat" Dharmogandul, bahwa sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin bila sudah menjadi kehendak Alam atas Kuasa Sang Pencipta. Namun entah dari anak turun Prabu Brawijaya V yang mana yang akan bertahta menata masing-masing daerah.
" Untuk mengerucut ke arah yang mendekati pasti, saya belum berani menyampaikan. Saya tidak mau atau tidak berani dhisiki kersane Gusti. Karena ini benar-benar sakral dan tidak bisa sembarangan apalagi Kediri. Masing-masing punya firasat atau pendapat yang berbeda dan yang paling utama tetap kita Jalin silaturahmi biar Nusantara ini damai," tutur Ki Setodhisastra.
Disisi lain masih menurut Ki Setodhisastra ketika ditanya masalah Kediri Jawa Timur yang banyak populer menjadi topik pembahasan di Media Masa Nasional karena dianggap paling sakral, dirinya menyampaikan hal yang sama seperti daerah lainnya. Bahwa Kediri Jawa Timur ini memang dia rasakan sudah waktunya muncul tokoh pemimpin rakyat dari Anak Turun Brawijaya V juga. Namun ketika ditanya anak turun dari yang mana, Ki Setodhisastra minta waktu untuk dibahas dalam pembicaraan berikutnya.
* Anak - anak Brawijaya V itu banyak dan ada sekitar 117 orang. Entah itu dari yang mana, lebih baik pada pembicaraan berikutnya saja. Sekarang belum waktunya itu, takut terjadi salah tafsir nanti. Percaya atau tidak terkait dengan apa yang sudah Saya sampaikan, ya semua terserah keyakinan masing-masing. Sing penting kita tetap Seduluran," pungkas Setodhisastra mengakhiri pembicaraan dengan awak media Damar. (Rian Damar)
Via
Destinasi


Post a Comment