Adventorial
Kediri,-Onairfm-Minimnya minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur yang terletak di Desa Gedangasewu Pare untuk melaksanakan sosialisasi program pelatihan dan mengajak kepala sekolah SMAN 1 Pare dalam mengikut sertakan siswa lulusan SMA sebagai peserta pelatihan di balai latihan kerja (BLK).
Acara sosialisasi program pelatihan dari balai latihan kerja (BLK) Pare diadakan diaula SMAN 1 Pare yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XII.
"Minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan melalui BLK, di Kabupaten Kediri sangat minim, oleh karenanya kami sosialisasikan program pelatihan kepada para kepala sekolah SMA se Kabupten Kediri untuk mensosialisasikan program ini, sementara ini masih enam lembaga yang kita
"sosialisasikan."terang Kepala BLK Prop Jatim yang ada di Desa Gedangasewu Pare Une Wan Hutagalung, S,IP, M,Si,Rabu (26/02/20).
Adapun rincian jenis pelatihan yang diberikan melalui BLK, antara lain, operator komputer, teknik sepeda motor, teknik kendaraan ringan, processing, las, otomotif, salon kecantikan dan meubeler, operator mesin bubut, instalasi penerangan,bahasa Inggris. Peserta akan memperoleh sertifikat kompeten, jika lulus dalam pelatihan untuk jumlah peserta terbatas sesuai kuota itupun gratis mulai alat tulis atau modul pelatihan,baju seragam, konsumsi, bantuan transport."Ucapnya
Ditambahkan,untuk sosialisasi program pelatihan ini tidak hanya untuk siswa SMA saja melainkan kita sudah sosialisasikan kepada setiap kelurahan atau kantor Desa dan karang taruna serta gerakan masyarakat.
Saya berharap agar melalui program pelatihan ini peserta bisa mengembangkan dan menghasilkan potensi potensi ilmu yang diberikan saat pelatihan serta bisa menciptakan lapangan kerja mandiri"imbuhnya.
Semua siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi program pelatihan yang diadakan BLK ini sangat antusias, mengingat ilmu enterpreneur yang tidak diajarkan di sekolah, mereka dapatkan untuk diterapkan bagi siswa yang mungkin tidak bisa melanjutkan ke jenjang universitas.
Dalam acara ini juga siswa berhak bertanya yang kemudian dijawab oleh kepala BLK, serta bagi siswa yang bertanya mendapatkan hadiah berupa payung dari BLK.
Sementara itu, Kepala sekolah SMAN 1 Pare Margo Utomo mengapresiasi ajakan BLK dalam sosialisasi program pelatihan ini sebagai penunjang bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi untuk berwirausaha. Menurutnya, seharusnya siswa yang lulus SMA masih perlu diberikan pelatihan khusus, sebagai modal kerja mandiri pasca lulus.
"Ada keterampilan yang tidak dimiliki oleh anak didik kami di sekolah yang bisa diperoleh melalui BLK," katanya.
Ia optimis, melalui sosialisasi program latihan kerja ini, akan ada banyak lulusan SMA berminat mengikuti pelatihan ini.
"Melalui para kepala sekolah SMA akan diinformasikan dan mengajak siswa lulusan untuk mengikuti pelatihan di BLK," pungkasnya.(kallo)
Sosialisasi Program Pelatihan, Balai Latihan Kerja (BLK) Di SMA Negeri 1 SMANSA Pare
![]() |
Foto kiri ke lanan:Kepala BLK Kediri Une Wan Hutagalung menyerahkan Payung kepada siswi Smansa,foto kallo |
Acara sosialisasi program pelatihan dari balai latihan kerja (BLK) Pare diadakan diaula SMAN 1 Pare yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XII.
![]() |
Foto kiri kekanan Putri staf BLK kepala BLK Une Wan Hutagalung Siswi Smansa :foto kallo |
"sosialisasikan."terang Kepala BLK Prop Jatim yang ada di Desa Gedangasewu Pare Une Wan Hutagalung, S,IP, M,Si,Rabu (26/02/20).
Adapun rincian jenis pelatihan yang diberikan melalui BLK, antara lain, operator komputer, teknik sepeda motor, teknik kendaraan ringan, processing, las, otomotif, salon kecantikan dan meubeler, operator mesin bubut, instalasi penerangan,bahasa Inggris. Peserta akan memperoleh sertifikat kompeten, jika lulus dalam pelatihan untuk jumlah peserta terbatas sesuai kuota itupun gratis mulai alat tulis atau modul pelatihan,baju seragam, konsumsi, bantuan transport."Ucapnya
Ditambahkan,untuk sosialisasi program pelatihan ini tidak hanya untuk siswa SMA saja melainkan kita sudah sosialisasikan kepada setiap kelurahan atau kantor Desa dan karang taruna serta gerakan masyarakat.
Saya berharap agar melalui program pelatihan ini peserta bisa mengembangkan dan menghasilkan potensi potensi ilmu yang diberikan saat pelatihan serta bisa menciptakan lapangan kerja mandiri"imbuhnya.
Semua siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi program pelatihan yang diadakan BLK ini sangat antusias, mengingat ilmu enterpreneur yang tidak diajarkan di sekolah, mereka dapatkan untuk diterapkan bagi siswa yang mungkin tidak bisa melanjutkan ke jenjang universitas.
Dalam acara ini juga siswa berhak bertanya yang kemudian dijawab oleh kepala BLK, serta bagi siswa yang bertanya mendapatkan hadiah berupa payung dari BLK.
Sementara itu, Kepala sekolah SMAN 1 Pare Margo Utomo mengapresiasi ajakan BLK dalam sosialisasi program pelatihan ini sebagai penunjang bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi untuk berwirausaha. Menurutnya, seharusnya siswa yang lulus SMA masih perlu diberikan pelatihan khusus, sebagai modal kerja mandiri pasca lulus.
"Ada keterampilan yang tidak dimiliki oleh anak didik kami di sekolah yang bisa diperoleh melalui BLK," katanya.
Ia optimis, melalui sosialisasi program latihan kerja ini, akan ada banyak lulusan SMA berminat mengikuti pelatihan ini.
"Melalui para kepala sekolah SMA akan diinformasikan dan mengajak siswa lulusan untuk mengikuti pelatihan di BLK," pungkasnya.(kallo)
Via
Adventorial
Post a Comment