Hot News
Jawa Timur
Pemerintah
Padahal, Gatot mengaku prosedur protokol kesehatan di terminal Pare sudah diterapkan sesuai dengan aturan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2020. Semisal, menyediakan tempat cuci tangan, mengimbau kalau tidak disiplin pakai masker, dan sebagainya
Kediri Radio On Air Fm
Kendati Pemkab Kabupaten Kediri telah mencanangkan new normal, belum membuat aktivitas transportasi umum di Terminal Bus Pare Kabupaten Kediri kembali normal.
Kepala Terminal Bus Pare Gatot Santoso mengatakan, armada yang beroperasi sudah mulai meningkat, tapi belum kembali normal. Menurut dia, intensitas bus yang hilir mudik selama sebulan terakhir sekitar puluhan,”ungkapnya. Selasa 18 Agustus 2020
Gatot Santoso melanjutkan, berkaca sebelum kemunculan pandemi Covid-19, intensitas armada yang beroperasi mencapai 80 %. Artinya, kata dia, persentase bus yang beroperasi tak sampai seperempat kondisi normal. Sementara bus-bus yang sudah beroperasi itu ada Dua perusahaan. "Yang sudah jalan PO Harapan Jaya, dan Bagong," ujarnya.
Dia pun menilai, pencanangan new normal beberapa waktu lalu belum mengembalikan gairah masyarakat naik transportasi umum di terminal. Sebab, kata Gatot, rata-rata penumpang yang datang tiap satu armada bus masih sebatas 3-4 orang. "Kalau ditotal, jumlah penumpang dalam sehari rata-rata 99 orang dan penumpang yang datang 87 orang," ucapnya.
Padahal, Gatot mengaku prosedur protokol kesehatan di terminal Pare sudah diterapkan sesuai dengan aturan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2020. Semisal, menyediakan tempat cuci tangan, mengimbau kalau tidak disiplin pakai masker, dan sebagainya.
Salah satu penumpang bus,Joko mengatakan, kondisi penumpang di dalam bus masih sangat lengang ketika dirinya bepergian dari Blitar ke Surabaya. "Tidak sampai separo kapasitas. Apalagi dari Blitar, sepi sekali. Mulai banyak yang naik setelah sampai Jombang," kata Joko yang pulang-pergi naik bus untuk urusan pekerjaan.
Selain penumpang yang minim, jam keberangkatan bus juga belum teratur. "Jam berangkatnya molor dari jadwal keberangkatan. Yang naik dari Blitar saat itu cuma enam orang," pungkasnya. (bond/hab)
Gairah Transportasi Umum Di Terminal Pare Belum Normal
Padahal, Gatot mengaku prosedur protokol kesehatan di terminal Pare sudah diterapkan sesuai dengan aturan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2020. Semisal, menyediakan tempat cuci tangan, mengimbau kalau tidak disiplin pakai masker, dan sebagainya
Kediri Radio On Air Fm
Kendati Pemkab Kabupaten Kediri telah mencanangkan new normal, belum membuat aktivitas transportasi umum di Terminal Bus Pare Kabupaten Kediri kembali normal.
Kepala Terminal Bus Pare Gatot Santoso mengatakan, armada yang beroperasi sudah mulai meningkat, tapi belum kembali normal. Menurut dia, intensitas bus yang hilir mudik selama sebulan terakhir sekitar puluhan,”ungkapnya. Selasa 18 Agustus 2020
Gatot Santoso melanjutkan, berkaca sebelum kemunculan pandemi Covid-19, intensitas armada yang beroperasi mencapai 80 %. Artinya, kata dia, persentase bus yang beroperasi tak sampai seperempat kondisi normal. Sementara bus-bus yang sudah beroperasi itu ada Dua perusahaan. "Yang sudah jalan PO Harapan Jaya, dan Bagong," ujarnya.
Dia pun menilai, pencanangan new normal beberapa waktu lalu belum mengembalikan gairah masyarakat naik transportasi umum di terminal. Sebab, kata Gatot, rata-rata penumpang yang datang tiap satu armada bus masih sebatas 3-4 orang. "Kalau ditotal, jumlah penumpang dalam sehari rata-rata 99 orang dan penumpang yang datang 87 orang," ucapnya.
Padahal, Gatot mengaku prosedur protokol kesehatan di terminal Pare sudah diterapkan sesuai dengan aturan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2020. Semisal, menyediakan tempat cuci tangan, mengimbau kalau tidak disiplin pakai masker, dan sebagainya.
Salah satu penumpang bus,Joko mengatakan, kondisi penumpang di dalam bus masih sangat lengang ketika dirinya bepergian dari Blitar ke Surabaya. "Tidak sampai separo kapasitas. Apalagi dari Blitar, sepi sekali. Mulai banyak yang naik setelah sampai Jombang," kata Joko yang pulang-pergi naik bus untuk urusan pekerjaan.
Selain penumpang yang minim, jam keberangkatan bus juga belum teratur. "Jam berangkatnya molor dari jadwal keberangkatan. Yang naik dari Blitar saat itu cuma enam orang," pungkasnya. (bond/hab)
Via
Hot News
Post a Comment