Hot News
Jawa Timur
Polres Kediri
Polsek Pagu
*Namun naas, ditengah padatnya penonton yang sudah lama tidak disuguhi tontonan. Meski dilakukan hanya satu babak saja kesenian Jaranan Joyoboyo itu terdeteksi oleh polisi karena mengundang banyak masa untuk datang melihatnya.*
Kediri, Radio on air fm,
Meski terus disosialisasikan, rupanya masih ada saja masyarakat yang belum menyadari potensi bahaya penularan virus Korona dalam kerumunan massa.
Di desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri misalnya. Salah satu grup Jararan Joyoboyo, masih saja menggelar acara kesenian Jaranan, seni tradisional Jawa berupa musik dan atraksi menyerupai kuda.
Acara itu digelar dalam gebyar suro di halaman Sendang Tirto Kamandanu di Desa Menang Kecamatan Pagu sebagai salah satu agenda ritual budaya tahunan, yang kini mulai dikemas sebagai salah satu icon wisata budaya khas desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Namun naas, ditengah padatnya penonton yang sudah lama tidak disuguhi tontonan. Meski dilakukan hanya satu babak saja kesenian Jaranan Joyoboyo itu terdeteksi oleh polisi karena mengundang banyak masa untuk datang melihatnya.
Kapolsek Pagu Polres Kediri, AKP Harianto bersama anggotanya langsung mendatangi acara yang sudah berlangsung dan dikerumuni ratusan orang tersebut.
AKP Harianto saat ditemui on air mengatakan bahwa, dengan banyaknya masyarakat yang mengerumuni jaranan dikawatirkan akan menambah klaster baru covid 19, maka kami bubarkan.
"Acara ini harus kami bubarkan, karena tidak ada ijinnya dan banyak warga yang melihat, sehingga warga tidak mematuhi protokol kesehatan yang akhirnya di himbau untuk membubarkan diri," terang AKP Harianto.Minggu (6/9).
Pembubaran itu sempat mengundang riuh sesaat dari warga yang terlanjur asyik menikmati suguhan pesta Jaranan.
"Mohon diperhatikan. Tujuan dibubarkan karena saya menyayangi kalian semua. Kerumunan massa ini berpotensi menularkan penyakit Corona. Meski bapak ibu merasa sehat, tapi dari sekian kerumunan massa ini, kalau ada satu saja diduga Corona, maka dalam sehari saja, banyak yang tertular, mari sayangi keluarga," ucap AKP Harianto ditengah kerumunan masa yang melihat jaranan.
Lebih lanjut menurut AKP Harianto, bahwa kami bersama anggota harus melakukan pembubaran, demi mencegah penularan virus Corona.
Sementara itu, Budi ketua group Jaranan Joyoboyo nampak bisa menerima keputusan aparat kepolisan Polsek Pagu tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada aparat penegak hukum sudah mengingatkan, dan saya minta maaf kepada masyarakat karena harus menyudahi acara ini,"pungkasnya.(Ndi)
Nekat Gelar Acara Jaranan di Sendang Tirto Kamandanu, Di Bubarkan Aparat Kepolisian
*Namun naas, ditengah padatnya penonton yang sudah lama tidak disuguhi tontonan. Meski dilakukan hanya satu babak saja kesenian Jaranan Joyoboyo itu terdeteksi oleh polisi karena mengundang banyak masa untuk datang melihatnya.*
Kediri, Radio on air fm,
Meski terus disosialisasikan, rupanya masih ada saja masyarakat yang belum menyadari potensi bahaya penularan virus Korona dalam kerumunan massa.
Di desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri misalnya. Salah satu grup Jararan Joyoboyo, masih saja menggelar acara kesenian Jaranan, seni tradisional Jawa berupa musik dan atraksi menyerupai kuda.
Acara itu digelar dalam gebyar suro di halaman Sendang Tirto Kamandanu di Desa Menang Kecamatan Pagu sebagai salah satu agenda ritual budaya tahunan, yang kini mulai dikemas sebagai salah satu icon wisata budaya khas desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Namun naas, ditengah padatnya penonton yang sudah lama tidak disuguhi tontonan. Meski dilakukan hanya satu babak saja kesenian Jaranan Joyoboyo itu terdeteksi oleh polisi karena mengundang banyak masa untuk datang melihatnya.
Kapolsek Pagu Polres Kediri, AKP Harianto bersama anggotanya langsung mendatangi acara yang sudah berlangsung dan dikerumuni ratusan orang tersebut.
AKP Harianto saat ditemui on air mengatakan bahwa, dengan banyaknya masyarakat yang mengerumuni jaranan dikawatirkan akan menambah klaster baru covid 19, maka kami bubarkan.
"Acara ini harus kami bubarkan, karena tidak ada ijinnya dan banyak warga yang melihat, sehingga warga tidak mematuhi protokol kesehatan yang akhirnya di himbau untuk membubarkan diri," terang AKP Harianto.Minggu (6/9).
Pembubaran itu sempat mengundang riuh sesaat dari warga yang terlanjur asyik menikmati suguhan pesta Jaranan.
"Mohon diperhatikan. Tujuan dibubarkan karena saya menyayangi kalian semua. Kerumunan massa ini berpotensi menularkan penyakit Corona. Meski bapak ibu merasa sehat, tapi dari sekian kerumunan massa ini, kalau ada satu saja diduga Corona, maka dalam sehari saja, banyak yang tertular, mari sayangi keluarga," ucap AKP Harianto ditengah kerumunan masa yang melihat jaranan.
Lebih lanjut menurut AKP Harianto, bahwa kami bersama anggota harus melakukan pembubaran, demi mencegah penularan virus Corona.
Sementara itu, Budi ketua group Jaranan Joyoboyo nampak bisa menerima keputusan aparat kepolisan Polsek Pagu tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada aparat penegak hukum sudah mengingatkan, dan saya minta maaf kepada masyarakat karena harus menyudahi acara ini,"pungkasnya.(Ndi)
Via
Hot News


Post a Comment