Hot News
Jawa Timur
NU Kabupaten Kediri
*Kedatangan ratusan massa tersebut, menuntut pengurus dan Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri untuk mengundurkan diri karena tidak patuh pada ulama Nahdlatul Ulama (NU)*
Kediri, Radio on air fm,
Hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri memanas. Badan otonom (banom) dan lembaga NU meminta PC NU Kabupaten Kediri mengambil kembali aset mereka yang selama ini dimanfaatkan sebagai kantor PKB. Aset tersebut berada di Jalan Pamenang Kediri.
Ratusan orang yang terdiri dari badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yakni Fatayat, Muslimat, dan Pagar Nusa, menggeruduk kantor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Pamenang Ngasem Kabupaten Kediri. Kedatangan ratusan massa tersebut, menuntut pengurus dan Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri untuk mengundurkan diri karena tidak patuh pada ulama Nahdlatul Ulama (NU). Ketidakpatuhan Ketua DPC PKB tersebut, karena tidak pernah koordinasi dan tidak pernah patuh dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut keterangan yang diperoleh tim on air dilapangan bahwa para jamaah NU ini akan merebut kembali gedung PKB yang berada di Jalan Pamenang Ngasem Kabupaten Kediri, untuk diserahkan kembali pada NU, yang merupakan aset dari Nahdatul Ulama (NU).
Ratusan kader NU, juga menutup papan nama Kantor Dewan Pengurus Cabang PKB untuk diganti nama menjadi aset milik NU Kabupaten Kediri, serta menyegel secara simbolik lalu anak kunci ini diserahkan langsung kepada KH. Muhammad Makmun, Ketua PCNU.
“Dalam waktu dekat kami akan segera menggelar pleno dan menyatakan secara resmi atas kepemilikan tanah dan bangunan tersebut. Bahwa ini tidak ada keterkaitan dengan Pilkada akan digelar. Silahkan saja kalau masalah ini dihubungkan dengan bumbung kosong, yang pasti pendaftaran masih dibuka dan belum ada penetapan pasangan calon,” terang Gus Makmun, yang juga Ketua Yayasan Ponpes Al Falah Desa Ploso Kecamatan Mojo.
Masih ditempat yang sama, Dewan Suro PKB Gus Faruk saat dimintai komentar awak media mengatakan, wajar kalau anak itu nakal, makanya ya perlu di cubit. NU adalah orang tua makanya harus di hormati. "Kami siap angkat kaki dari kantor ini apabila dirapatkan pleno oleh PCNU," tuturnya.
Disoal apakah masalah ini terkait keberangkatan Dewi Maria Ulfa sebagai bakal calon Wakil Bupati Kediri Gus Faruk membantahnya. " Tidak ada kaitan nya dengan itu, yang jelas ini adalah masalah anak dan orang tua," pungkasnya.(tim892)
PKB Siap Angkat Kaki, Jika PCNU Memintanya
*Kedatangan ratusan massa tersebut, menuntut pengurus dan Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri untuk mengundurkan diri karena tidak patuh pada ulama Nahdlatul Ulama (NU)*
Kediri, Radio on air fm,
Hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri memanas. Badan otonom (banom) dan lembaga NU meminta PC NU Kabupaten Kediri mengambil kembali aset mereka yang selama ini dimanfaatkan sebagai kantor PKB. Aset tersebut berada di Jalan Pamenang Kediri.
Ratusan orang yang terdiri dari badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yakni Fatayat, Muslimat, dan Pagar Nusa, menggeruduk kantor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Pamenang Ngasem Kabupaten Kediri. Kedatangan ratusan massa tersebut, menuntut pengurus dan Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri untuk mengundurkan diri karena tidak patuh pada ulama Nahdlatul Ulama (NU). Ketidakpatuhan Ketua DPC PKB tersebut, karena tidak pernah koordinasi dan tidak pernah patuh dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut keterangan yang diperoleh tim on air dilapangan bahwa para jamaah NU ini akan merebut kembali gedung PKB yang berada di Jalan Pamenang Ngasem Kabupaten Kediri, untuk diserahkan kembali pada NU, yang merupakan aset dari Nahdatul Ulama (NU).
Ratusan kader NU, juga menutup papan nama Kantor Dewan Pengurus Cabang PKB untuk diganti nama menjadi aset milik NU Kabupaten Kediri, serta menyegel secara simbolik lalu anak kunci ini diserahkan langsung kepada KH. Muhammad Makmun, Ketua PCNU.
“Dalam waktu dekat kami akan segera menggelar pleno dan menyatakan secara resmi atas kepemilikan tanah dan bangunan tersebut. Bahwa ini tidak ada keterkaitan dengan Pilkada akan digelar. Silahkan saja kalau masalah ini dihubungkan dengan bumbung kosong, yang pasti pendaftaran masih dibuka dan belum ada penetapan pasangan calon,” terang Gus Makmun, yang juga Ketua Yayasan Ponpes Al Falah Desa Ploso Kecamatan Mojo.
Masih ditempat yang sama, Dewan Suro PKB Gus Faruk saat dimintai komentar awak media mengatakan, wajar kalau anak itu nakal, makanya ya perlu di cubit. NU adalah orang tua makanya harus di hormati. "Kami siap angkat kaki dari kantor ini apabila dirapatkan pleno oleh PCNU," tuturnya.
Disoal apakah masalah ini terkait keberangkatan Dewi Maria Ulfa sebagai bakal calon Wakil Bupati Kediri Gus Faruk membantahnya. " Tidak ada kaitan nya dengan itu, yang jelas ini adalah masalah anak dan orang tua," pungkasnya.(tim892)
Via
Hot News
Post a Comment