Dinkes Kabupaten Kediri Gelar Screning dan Investigasi Kontak TBC
Biro Kediri, -
BERITA RADIO ON AIR FM KEDIRI
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar screning dan Investigasi Kontak (IK) TBC di balai desa Sidorejo Gedangsewu Pare Kediri pada Kamis (09/6/2022).
Kegiatan ini dihadiri Eriani Annisa Hanindhito selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri dan diikuti instansi wilayah terkait, pengelola program TBC dan kader kesehatan perwakilan masing-masing puskesmas.
IK merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien TBC (indeks kasus) untuk menemukan terduga TBC. Kontak yang terduga TBC akan dirujuk ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan dan bila terdiagnosis TBC, akan diberikan pengobatan yang tepat dan sedini mungkin. IK mempunyai 2 fungsi yaitu meningkatkan penemuan kasus dan mencegah penularan TBC di masyarakat.
Dalam sambutanya Eriani Annisa Hanindhito selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menekankan Pelibatan kader dalam program penanggulangan TBC merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam rangka penemuan dan pendampingan pasien TBC juga dalam memberikan edukasi dan informasi tentang TBC kepada masyarakat.
Peran aktif kader ini akan dapat dipenuhi dengan membekali kader kesehatan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya.
Dalam hal ini, secara simbolis diserahkan buku panduan kepada dua kader yang secara langsung diberikan oleh Eriani Annisa Hanindhito selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kediri Dr Ahmad Khotib mengatakan, pertemuan ini untuk menyatukan persepsi untuk menanggulangi penyakit TBC. "Mungkin karena masyarakat takut untuk datang ketempat pelayanan, sehingga untuk penemuan kasus ini kita sangat berkurang, kita ingin meningkatkan lagi kembali kita punya capaian program TBC, sehingga kami melakukan evaluasi atau rapat dan monitoring," ujarnya.
Dia berharap, kepada seluruh peserta nantinya lebih aktif melakukan skrining kontak atau kasus baru maupun kasus lama. Dengan begitu, diharapkan juga tetap melakukan pemantauan secara intens
"Karena barangkali pasien-pasien lama kita takut datang berobat karena adanya pandemi COVID-19, makanya kita harus perhatikan jangan sampai lepas. Ibaratnya kita harus menjemput bola dan harus lebih aktif." Terangnya
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila memiliki gejala agar segera memeriksakan diri di tempat pelayanan kesehatan. "Seharusnya ketika ada gejala- gejala seperti, batuk disertai dengan lendir yang kurang lebih satu minggu hingga sampai dua minggu dan kalau seperti itu, sebaiknya dia datang ke pelayanan kesehatan untuk memastikan dirinya bahwa itu menderita penyakit TBC atau tidak."tandasnya
REPORTER : AG892/Nita
Post a Comment