Kepala Desa Sukodadi Di Tuding Mark Up Dan Menghabiskan Anggaran Terkait Program PTSL
![]() |
kepala desa Sukodadi Sukoyo Hem putih bersama awak media |
Biro Jombang -
BERITA RADIO ON AIR FM
Tudingan yang di lontarkan kepada Kepala Desa Sukodadi terkait anggaran program Pendaftaran Tanah Sistimatis Lingkap ( PTSL ) di Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Dugaan tersebut mencuat karena warga desa Sukodadi sudah membayar sebesar 500 ribu untuk program PTSL yang ada di desa tersebut.
Kepala Desa Sukodadi menyatakan kepada awak media saat di temui di kantor desa," bahwa Desa Sukodadi sebenarnya belum dapat Kouta PTSL. Namun warga desa setempat serentak membentuk kepanitiaan yang sama sekali tidak diketahui oleh Kepala Desa( Sukoyo) .Selasa (21 / 2/2023)
"Pada suatu waktu ada beberapa warga yang telah panen dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun menyerahkan uang pada pihak panitia yang dibentuk sendiri dan disepakati bersama oleh warga Sukodadi" jelasnya.
Dan sangat disayangkan kecerobohan pihak panitia sudah berani menerima uang titipan dari warga desa tersebut untuk Program PTSL, padahal jelas-jelas untuk Desa Sukodadi sendiri belum mendapatkan kuota untuk itu.
Telah diketahui juga dilapangan bahwa 90% warga desa Sukodadi memang belum mempunyai Sertifikat jadi antusias warga ketika mendengar istilah PTSL langsung berbondong menitipkan uang karena dirasa mereka mumpung uang masih ada dari hasil panen tersebut.
Di tambahkan Kepala Desa Sukodadi " Ini belum program PTSL baru pra PTSL, dengan tujuan agar nanti ketika ada program PTSL tanah mereka sudah siap di masukkan program tersebut.
"Saya belum mengajukan program PTSL ini tapi kog saya sudah di laporkan ke Polres.
Saya juga sudah melakukan rapat atau berkoordinasi dengan seluruh perangkat desa, juga panitia yang sudah di bentuk sendiri oleh masyarakat desa, bahwa uang yang sudah masuk ke panitia saya suruh mengembalikan.
Di sini saya tegaskan bahwa saya tidak menerima uang tersebut sepeserpun dan juga tidak tau berapa besar uang yang di tarik oleh panitia yang mereka bentuk sendiri, juga untuk apa uang tersebut.
Yang pasti saat ini uang juga sudah di kembalikan kepada yang bersangkutan semua jadi sudah tidak ada permasalahan lagi.
Saya sangat tersinggung dengan tudingan yang di lontarkan kepada saya bahwa saya sudah menghabiskan uang tersebut serta membesarkan anggaran PT SL yang harusnya 150000, menjadi 500 ribu.
Pada awalnya memang Program PTSL merupakan visi, misi saya dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk memiliki sertifikat tanah dan demi kemajuan desa ini juga, hal ini pernah kami koordinasikan pada tahun 2020 lalu," Tambahnya.
Selain kepala Desa Sukodadi, salah satu panitia juga mengatakan “Salah satunya saya juga termasuk panitia, pada waktu itu Pak Kades bilang disuruh ngukur dulu biar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antar warga desa setempat. Dan juga tujuan dari Pak Kades Sukodadi agar ketika program PTSL benar-benar terealisasi bisa langsung ter eksekusi karena sebelumnya sudah mengantongi data pengukuran tersebut jadi bisa menghemat waktunya”, ucap salah satu panitia yang enggan disebutkan namanya.
Sekertaris Desa Sukodadi, Edi Retno menyampaikan juga saat dikonfirmasi terkait hal tersebut "bahwa Desa Sukodadi tidak ada kuota untuk program PTSL.
“Kalau ada penarikan anggaran sebesar 500 ribu pada warga, saya tidak tahu. Itu tim dari dukuhan masing-masing, saya juga tidak tahu pembentukannya, yang jelas untuk Desa Sukodadi tidak ada Kuota PTSL,” terang Edi.
Reporter: AG892/Julek
Post a Comment