Ratusan Penambang Tradisional Kediri Raya Gelar Aksi Damai di Kantor Pemkab Kediri, Ini Tuntutannya
Biro Kediri
Radioonairfmpare.com,-Ratusan masa dari Aliansi Penambang Pasir Tradisional Kediri Raya mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri. Senin (3/7/2023). Kedatangan mereka menggunakan puluhan dum truk untuk mempertanyakan status hukum bagi penambang tradisional, karena acap kali berbenturan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
Selain itu, mereka menuntut akan keberadaan armada/truk Over Dimensi Overload (Odol) agar ditertibkan dan ditindak tegas.
Dan juga, masa yang mayoritas penambang dan sopir truk angkutan pasir, mendesak agar pemerintah daerah bisa memfasilitasi untuk pembagian kuota bagi penambang pasir tradisional untuk proyek-proyek besar di Kediri.
Tubagus Fitrajaya , Ketua Aliansi Penambang Tradisional Kediri Raya dalam audensinya mengungkapkan, kalau pihaknya ingin bekerja dengan aman dan nyaman. Karena teman-teman dari penambang tradisional sering berbenturan dengan APH.
“Maka dari itu, kami meminta kejelasan status keberadaan kami selaku penambang tradisional,” ujar Tubagus dihadapan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sukadi.
Selain itu, dalam audensinya Tubagus juga memaparkan banyaknya truk yang bermuatan matrial melebihi kapasistas dan over dimensi. Sehingga banyak jalan yang rusak yang dapat membahayakan pengguna jalan. “Yang lebih parah lagi, mereka ambil pasir dari luar Kediri. Tapi kami yang terkena dampaknya, jalan rusak, debu dan lainnya,” ucap Tubagus dengan serius.
Ketua Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri, dr. Ari Purnomo Adi, juga mempertegas terkait kerusakan jalan dampak dari adanya truk bermuatan matrial yang melebihi kapasitas. Yang mana, jalur atau jalan truk-truk tersebut merupakan jalur evakuasi strategis erupsi Gunung Kelud.
“Kondisi kerusakan jalur evakuasi strategis erupsi Gunung Kelud mencapai antara 60% sampi 80%. Jadi cukup parah sekali,” terang dr. Ari.
Disamping itu Ari berharap agar pemerintah daerah memperhatikan aspirasi masyarakat (penambang) untuk duduk bersama.
“Jadi kami berharap semua pihak untuk duduk bersama. Baik dari pemerintah daerah, penambang tradisional, penambang mekanik dan penambang lainnya serta pemilik armada, baik yang dari Kediri maupun dari luar Kediri yang melalui Kediri untuk mecari solusi terkait ini khususnya jalur evakuasi strategis. Mereka yang beruntung kita kena dampaknya,” tandasnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sukadi, dalam audensinya mengatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan semua penambang berizin maupun tidak termasuk penambang di Blitar yang melintasi Kediri.
“Untuk menuntaskan masalah ini, dalam waktu dekat kami akan kumpulkan penambang berizin maupun tidak termasuk penambang di Blitar yang melintasi Kediri. Dan ini segera diselesaikan,” jelasnya.
REPORTER:AG92/kl
Post a Comment