Tim SAR BPBD Kabupaten Kediri Akan Tutup Pencarian Mbah Tekat, Korban Banjir Pada Hari ke-7
RADIOONAIRFMPARE.COM||KEDIRI - Tim Operasi SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri beserta tim gabungan TNI-Polri serta relawan terus melakukan pencarian terhadap Mbah Tekat.
Sebelumnya, bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (16/5/2025) lalu melanda di Kabupaten Kediri, tepatnya di Kecamatan Mojo.
Pencarian yang telah memasuki hari keenam ini difokuskan menyisir dua titik daratan bantaran aliran Sungai Kertosono hingga Sungai Waru Turi menggunakan dua fasilitas perahu karet.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan bahwa saat ini anggotanya masih belum menemukan titik terang tanda-tanda khusus keberadaan Mbah Tekat.
Menurutnya, faktor yang menjadi penghambatnya pasukan dilapangan untuk mencari keberadaan korban hanyut itu didasari adanya banjir bandang pada beberapa hari yang lalu yang mengakibatkan luapan volume air di sungai naik pesat.
"Selama 6 hari mulai saat ini kami masih belum menemukan tanda-tanda sama sekali,"
Lebih lanjut, pencarian lansia paruh baya berusia 70 Tahun, Mbah Tekat, hingga saat ini masih terus dilakukan di Sungai Brangas hingga ke area Bendungan Waru Turi, Kecamatan Gampengrejo.
"Ada kemungkinan nantinya jasad Mbah Tekat itu tersangkut di sekitar Waru Turi," ujar Djoko.
Terkait durasi pencarian, Djoko menjelaskan, pihaknya akan menyesuaikan SOP OPSAR, yang mana akan dilakukan pencarian selama 7 hari.
Lepas dari itu, pencarian akan ditutup, jikalau ditemukannya petunjuk baru yang mengarah ke keberadaan korban.
"Kalau misalkan ada identifikasi baru yang memungkinkan jenazahnya ditemukan, akan kita buka pencarian lagi," jelasnya.
Pihaknya juga akan menjalin koordinasi dengan beberapa OPT, khususnya BPBD sekitar wilayah Daerah untuk menemukan korban hanyut itu.
"Seperti yang kejadian di Mojokerto lalu, itu saya meminta bantuan dari pihak BPBD sekitar. Dan Alhamdulillahnya bisa ketemu," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno.
Sementara itu ditempat terpisah, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menambahkan, setelah melakukan kunjungan pada Rabu (21/5) kemarin untuk memastikan terdampak mengungsi di tempat yang aman.
Pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan khusus kepada para korban terdampak adanya banjir yang menerjang di Kecamatan Mojo itu.
Mbak Dewi erlebih saat ini, Kabupaten Kediri masih terselimuti cuaca ekstrem jelang peralihan musim.
"Kunjungan kemarin hanya melihat kondisi pengungsi, aman atau tidak. Kita juga belum bisa memastikan apakah akan ada hujan lebat lagi, tapi kita pastikan untuk mengamankan warga terdampak dulu," ujar Mbak Dewi saat dikonfirmasi.
Tak hanya itu, beberapa langkah penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mojo pun telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Termasuk juga perbaikan akses jalan dan rumah terdampak di 4 desa, yakni Desa Ngetrep, Blimbing, Pamongan, dan Petungroto.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kediri, tercatat ada 2 rumah di Desa Blimbing, 2 rumah di Pamongan, dan 24 rumah di Petungroto dengan intensitas beragam, mulai kerusakan berat, sedang, dan ringan.
Adapun di Desa Ngetrep hanya mengakibatkan akses jalan tertutup material longsor.
REPORTER: AG892/Sigit
Post a Comment