Adventorial
Budaya
Destinasi
Hot News
Jawa Timur
*Sejuknya hawa pegunungan yang belum tercemar polusi dan indahnya pemandangan wisata alam pegunungan semakin menambah keindahan tempat ini.*
Kediri, Radio on air fm,
Sebuah perbukitan di lereng Gunung Wilis di ujung barat Kabupaten Kediri tepatnya di Dusun Parang Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri yang memiliki potensi pariwisata yang belum banyak diketahui masyarakat. Jika dilihat dari nama Desa Parang itu sendiri kita tentu ingat akan makam makam Raja Mataram yang berada di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogjakarta yaitu Parang Kusumo.
Desa Parang yang ada dilereng Wilis memang belum banyak diketahui kalayak luas, bahwa di Desa tersebut tepatnya berada dipuncak salah satu bukitnya terdapat pemakaman Raja Mataram dari “trah“ atau keturunan Putro Kusumo. Sebuah cerita perjalanan panjang intrik perebutan kekuasaan yang menyebabkan terbunuhnya satu keluarga kerajaan sampai melarikan diri ke wilayah Kediri.
Konon, terbentuknya nama nama desa sekitar tempat ini juga berasal dari riwayat pelarian keluarga Pandu Pragolopati . Seperti Gringging yang mengisankan ketika dalam perjalanan sang raja merasakan “Gringgingen”/kesemuten, banyakan ketika beliau sudah merasakan sakit yang luar biasa, Peso ketika beliau harus memaksakan diri untuk mencapai perbukitan dan parang yang diartikan makam untuk raja ketika beliau menemui ajal disana.
Diketahui, untuk menuju kelokasi ini dari trafic Pasar Banyakan Jalan Raya Kediri- Nganjuk ±15 km kearah Desa Parang, bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau sepeda motor melalui jalan beraspal yang mulus sampai kekaki bukit pertigaan dusun Parang bila kearah kanan menuju Goliman kekiri menuju makam lalu menyusuri punggung bukit sampai ke pemakaman.
Lelah dan capek selama perjalanan akan terobati jika sudah sampai ke lokasi. Sejuknya hawa pegunungan yang belum tercemar polusi dan indahnya pemandangan wisata alam pegunungan semakin menambah keindahan tempat ini.
Tim on air saat dilokasi ditemui juru kunci makam mbah Pairin Putri, menurutnya dilokasi pemakaman ini terdapat 7 (tujuh) makam yang dikeramatkan yaitu makam Prabu Pandu Pragulopati bersama permaisurinya Kanjeng Putri Sutra Kenanga, Patih Respati, ibu Prabu Pandu Putri Sedyowati, dan ketiga anak anaknya yaitu Sri Kuning, Jaya Kapitrisna dan Mulyo Kusumo. "Semua masih keluarga," ujarnya pada on air.
Sementara itu, Marsidi (61)warga sekitar situs ketika ditemui on air menambahkan bahwa situs tersebut dipugar sekitar setahun yang lalu. Banyak sejarah yang ada disini terutama tentang sejarah Kediri.
"Setiap malam Jum'at legi dan malam Selasa keliwon selalu ramai pengunjung bahkan sering ada bermalam" ucapnya.
Apalagi bertepatan dengan bulan Suro, makam ini banyak dikunjungi keluarga besar kerajaan baik dari Solo, maupun dari Yogjakarta.
"Penduduk sini selalu melakukan tradisi selamatan ditempat ini untuk menghormati keluarga yang dimakamkan disini," pungkasnya.(Ndi/pk Dhe)
Jejak Religi Radio On Air Fm di Makam Eyang Prabu Pandu Pragolopati
*Sejuknya hawa pegunungan yang belum tercemar polusi dan indahnya pemandangan wisata alam pegunungan semakin menambah keindahan tempat ini.*
Kediri, Radio on air fm,
Sebuah perbukitan di lereng Gunung Wilis di ujung barat Kabupaten Kediri tepatnya di Dusun Parang Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri yang memiliki potensi pariwisata yang belum banyak diketahui masyarakat. Jika dilihat dari nama Desa Parang itu sendiri kita tentu ingat akan makam makam Raja Mataram yang berada di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogjakarta yaitu Parang Kusumo.
Desa Parang yang ada dilereng Wilis memang belum banyak diketahui kalayak luas, bahwa di Desa tersebut tepatnya berada dipuncak salah satu bukitnya terdapat pemakaman Raja Mataram dari “trah“ atau keturunan Putro Kusumo. Sebuah cerita perjalanan panjang intrik perebutan kekuasaan yang menyebabkan terbunuhnya satu keluarga kerajaan sampai melarikan diri ke wilayah Kediri.
Konon, terbentuknya nama nama desa sekitar tempat ini juga berasal dari riwayat pelarian keluarga Pandu Pragolopati . Seperti Gringging yang mengisankan ketika dalam perjalanan sang raja merasakan “Gringgingen”/kesemuten, banyakan ketika beliau sudah merasakan sakit yang luar biasa, Peso ketika beliau harus memaksakan diri untuk mencapai perbukitan dan parang yang diartikan makam untuk raja ketika beliau menemui ajal disana.
Diketahui, untuk menuju kelokasi ini dari trafic Pasar Banyakan Jalan Raya Kediri- Nganjuk ±15 km kearah Desa Parang, bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau sepeda motor melalui jalan beraspal yang mulus sampai kekaki bukit pertigaan dusun Parang bila kearah kanan menuju Goliman kekiri menuju makam lalu menyusuri punggung bukit sampai ke pemakaman.
Lelah dan capek selama perjalanan akan terobati jika sudah sampai ke lokasi. Sejuknya hawa pegunungan yang belum tercemar polusi dan indahnya pemandangan wisata alam pegunungan semakin menambah keindahan tempat ini.
Tim on air saat dilokasi ditemui juru kunci makam mbah Pairin Putri, menurutnya dilokasi pemakaman ini terdapat 7 (tujuh) makam yang dikeramatkan yaitu makam Prabu Pandu Pragulopati bersama permaisurinya Kanjeng Putri Sutra Kenanga, Patih Respati, ibu Prabu Pandu Putri Sedyowati, dan ketiga anak anaknya yaitu Sri Kuning, Jaya Kapitrisna dan Mulyo Kusumo. "Semua masih keluarga," ujarnya pada on air.
Sementara itu, Marsidi (61)warga sekitar situs ketika ditemui on air menambahkan bahwa situs tersebut dipugar sekitar setahun yang lalu. Banyak sejarah yang ada disini terutama tentang sejarah Kediri.
"Setiap malam Jum'at legi dan malam Selasa keliwon selalu ramai pengunjung bahkan sering ada bermalam" ucapnya.
Apalagi bertepatan dengan bulan Suro, makam ini banyak dikunjungi keluarga besar kerajaan baik dari Solo, maupun dari Yogjakarta.
"Penduduk sini selalu melakukan tradisi selamatan ditempat ini untuk menghormati keluarga yang dimakamkan disini," pungkasnya.(Ndi/pk Dhe)
Via
Adventorial
Post a Comment