Hot News
Jawa Timur
Peristiwa
“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi di lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya, Jumat (21/8).
Kediri, Radio on air Fm,
Di tengah kemajuan teknologi sekarang ini yang serba menggunakan mesin, ternyata di Samping gedung megah RSUD Gumul Desa Tugurejo Kec Ngasem Kab Kediri masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan sapi.
Dia adalah Sumadi 65), warga dusun Jeruk Desa Tugurejo Kec Ngasem Kab Kediri, yang hinggga saat ini masih menggunakan sapi dan bajak tradisional dalam mengolah sawah.
Sumadi ini yang juga pemilik sapi mengatakan, meski zaman sudah modern, namun menggarap sawah dengan menggunakan tenaga sapi masih terus dilakoninya.
“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi di lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya, Jumat (21/8).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di kemudian hari sudah tidak ada lagi yang membajak sawah dengan sapi.
“ Karena dengan membajak sawah menggunakan sapi dan bajak tradisional ini diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli, " imbuhnya.
Tak hanya untuk sawah pribadinya, Sumadi juga kesehariannya di saat memulai musim tanam juga memberikan jasanya kepada para petani yang sewaktu-waktu meminta jasanya untuk membajak sawah.
Terkait kegiatannya membajak ini menjadi nilai seni dan atraksi wisata, Sumadi sangat mendukung upaya dari pemdes Tugurejo untuk menggiatkan kembali kearifan lokal ini menjadi daya tarik diwilayah desanya.
"Biarlah anak dan cucu kita tahu, bahwa mulai jaman dahulu nenek moyang mereka membajak dengan menggunakan sapi," pungkasnya.(tim892)
Walau di Gerus Jaman, Membajak Sawah Dengan Sapi Masih Tetap Ada
“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi di lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya, Jumat (21/8).
Kediri, Radio on air Fm,
Di tengah kemajuan teknologi sekarang ini yang serba menggunakan mesin, ternyata di Samping gedung megah RSUD Gumul Desa Tugurejo Kec Ngasem Kab Kediri masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan sapi.
Dia adalah Sumadi 65), warga dusun Jeruk Desa Tugurejo Kec Ngasem Kab Kediri, yang hinggga saat ini masih menggunakan sapi dan bajak tradisional dalam mengolah sawah.
Sumadi ini yang juga pemilik sapi mengatakan, meski zaman sudah modern, namun menggarap sawah dengan menggunakan tenaga sapi masih terus dilakoninya.
“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi di lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya, Jumat (21/8).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di kemudian hari sudah tidak ada lagi yang membajak sawah dengan sapi.
“ Karena dengan membajak sawah menggunakan sapi dan bajak tradisional ini diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli, " imbuhnya.
Tak hanya untuk sawah pribadinya, Sumadi juga kesehariannya di saat memulai musim tanam juga memberikan jasanya kepada para petani yang sewaktu-waktu meminta jasanya untuk membajak sawah.
Terkait kegiatannya membajak ini menjadi nilai seni dan atraksi wisata, Sumadi sangat mendukung upaya dari pemdes Tugurejo untuk menggiatkan kembali kearifan lokal ini menjadi daya tarik diwilayah desanya.
"Biarlah anak dan cucu kita tahu, bahwa mulai jaman dahulu nenek moyang mereka membajak dengan menggunakan sapi," pungkasnya.(tim892)
Via
Hot News
Post a Comment