Cabup Kediri Kunjungi KRPL Jombangan Tertek Pare
“Pelatihan pembuatan pupuk cair organik dan pembuatan rak – rak untuk memaksimalkan tanaman pangan menjadikan masukan buat kami,”
Kediri On Air FM,
Calon Tunggal Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana yang akrab disapa mas Dhito mengunjungi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang berada di RT. 01 RW. 09 Dusun Jombangan Desa Tertek Kecamatan Pare, Sabtu Pagi (24/1020).
Dhito sapaan akrab yang di dampingi korcam pare Agung Puji Astowo melakukan bincang-bincang santai dengan Ketua KRPL Dusun Jombangan Ismiati, Petani Organik yang juga istri ketua RT 01/09 ini mengeluhkan rak dan alat pembuatan pupuk organik
Usai melakukan bincang-bincang dengan Ketua KRPL Ismiati. Dikatakan Dhito kedatangannya ke KRPL Desa Tertek untuk memonitor secara keseluruhan apa yang menjadi kekurangan di KRPL tersebut.
"Ada 2 hal kekuranganya, terkait rak dan alat pembuatan pupuk. Saya selalu antusias kalau ada warga yang memiliki tingkat kesadaran memakai pupuk organik," jelas Dhito.
Selanjutnya Dhito bersama tim menuju lokasi pelatihan pupuk organik di Desa Beringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri.
Sebelum dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik, Dhito melakukan diskusi dan dialog bersama Poktan dan Gapoktan Desa Beringin.
Cabup Kediri Dhito menyampaikan kepada poktan dan gapoktan Desa Beringin Kecamatan Badas hampir semua titik di Kabupaten Kediri, apalagi di Barat Sungai memasuki kemarau kesulitan air.
Namun, kalau musim hujan banjir tahunan. Solusinya bisa dibangun embung atau waduk dan sumur yang diteruskan pipanisasi dalam untuk mengatasi musim kemarau.
Memasuki sesi diskusi dan dialog ada keluhan warga terkait irigasi yang menjadi persoalan selama puluhan tahun tidak menemukan solusinya, pembagian Siman dan Jombang terkait kebutuhan air bagi petani.
Kesadaran masyarakat menggunakan pupuk organik memang butuh proses. Selama ini sudah ada 5 Kecamatan di Kabupaten Kediri, masuk program Desa Inovatif Tani Organik (DHITO).
Wilayah Kecamatan Kepung dan Puncu yang sudah masuk Program DHITO, dimana Kediri merupakan barometer produksi cabe terbaik di Jawa Timur salah satunya Kabupaten Kediri.
Pihaknya akan berusaha mengajak masyarakat khususnya petani agar beralih pupuk organik. Dikarenakan, masih butuh proses, lambat laun penggunaan pupuk kimia akan dikurangi.
"Upaya untuk membantu petani dengan cara hasil produksi panen agar dimasukkan BUMD Canda Bhirawa, tetapi sebelumnya harus ada kesepakatan harga dengan petani, agar harga para petani bisa stabil dan tidak anjlok pada saat panen," urainya.
Cabup Kediri Dhito merupakan putra dari Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung saat dikonfirmasi awak media mengatakan, upaya pelatihan pupuk organik untuk menekan kelangkaan pupuk di kios-kios. Salah satu opsinya dengan menggunakan pupuk organik.
"Awal saya datang ke Kediri masih ada resistensi karena belum terlihat simpul-simpul mana yang sudah menggunakan pupuk organik maupun semi organik," ucapnya.
Dhito mencontohkan, kalau melihat di wilayah lain Kecamatan Semen, antusiasme masyarakat sudah cukup tinggi, padahal pelatihan pupuk organik belum ada.
Sampai saat ini sudah ada 6 Kecamatan yang sudah masuk program tim Desa Inovasi Tani Organik ini. Kita akan lihat hasil produksi panen pada saat menggunakan pupuk organik.
"Nanti, kalau hasilnya sesuai dengan cost yang dikeluarkan pada saat pembuatan pupuk organik, maka program ini terus kita galakkan dan lanjutkan," tegasnya.
Ditanya terkait bantuan alat pengolahan pupuk. Dhito menuturkan bahwa yang dibutuhkan alat untuk merajang atau mesin coper.
"Nanti, setelah saya terpilih sebagai Bupati Kediri, akan membicarakan dengan Dinas Pertanian tentang proses pengadaan untuk alat pembuatan pupuk sendiri" ungkapnya.
Selanjutnya, rombongan Cabup Kediri melakukan dialog dan diskusi bertempat di Padepokan Lazaris Romo Jauhari Atmojo berada di Sumberejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.(ndi/alin)
Post a Comment