Terapkan Prokes, Bupati Lepas Tiga Penyandang Disabilitas Pelatihan Batik Ke Jawa Tengah
*"Karyanya harus semakin bagus dan nanti bisa memiliki nilai jual dan bisa dipamerkan,"*
Kediri, Radio on air FM,
Bertempat di halaman belakang Pemkab Kediri, Selasa (10/11) pagi Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno melepas tiga orang penyandang disabilitas tuna rungu asal Kabupaten Kediri untuk pelatihan batik di Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Pelatihan ini akan berlangsung hingga delapan hari kedepan dan hasilnya akan ditunjukkan kepada Bupati Kediri.
Pelepasan tiga orang disabilitas untuk pelatihan batik tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan tetap memakai masker dan disiplin menjaga jarak. Hal ini dilakukan mengingat pandemi di kabupaten Kediri masih belum berakhir.
Tiga penyandang disabilitas ini didampingi Suharsono Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri. Ketiga orang tersebut di Kabupaten Kediri sebelumnya sudah memiliki keterampilan membatik dan dibimbing Dinas Sosial Kabupaten Kediri.
Diketahui, Tiga orang penyandang disabilitas ini adalah Chandra Kristiawan (21), Ani (18) dan Khasan (17) dengan pendamping penterjemah Fani dari Plosoklaten.
Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno sangat mengapresiasi ketiga penyandang disabilitas yang ikut serta dalam pelatihan batik. Hendaknya selama delapan hari ke depan di Klaten Jawa Tengah, bisa dimanfaatkan dengan baik. "Karyanya harus semakin bagus dan nanti bisa memiliki nilai jual dan bisa dipamerkan," tuturnya.
"Kami berharap, dengan mengikuti pelatuhan ini bisa memberikan nilai dan karya terbaik bagi kabupaten Kediri. Kualitas karya batik harus semakin bagus dan sebelumnya sudah ikuti pelatihan di Dinsos. Karya batiknya akan kami lihat secara langsung dan kita akan tahu bagaimana kualitas karya disabilitas ini. Kalau bisa memiliki nilai jual yang standar,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Suharsono Kepala Dinsos Kabupaten Kediri, pelatihan ini ditujukan bagi disabilitas yang mahir dalam membatik dan ini pelatihan yang kedua. Dengan harapan kualitas batik karya disabilitas semakin meningkat capaianya dan memiliki nilai jual. Jika ada pameran di tingkat daerah dan propinsi tentu akan diikutkan.
"Sesuai dengan arahan Ibu Bupati Kediri, nantinya setelah selesai membatik harus ada capaian yang lebih bagus dan tentunya perlu ada tindak lanjut. Karya mereka akan dilihat langsung oleh bupati Kediri. Karya tersebut meliputi karya di Kabupaten Kediri dan karya ketika ikuti pelatihan,” ujarnya.
Ditambahkan Harsono, pelatihan bagi penyandang disabilitas di bidang batik sudah dilakukan dan ini merupakan pelatihan tingkat mahir bagi penyandang disabilitas. Malah Ani akan dijadikan mentor di Kabupaten Kediri dan dengan karya yang lebih berkualitas dan nilai jualnya memadai.(tim892)
Post a Comment