Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi Malang Kembali Berdatangan

Berita Radio On Air Fm Malang 

Wakil Bupati Malang Drs.H. Didik Gatot Subroto SH.,M.H terima bantuan untuk warga terdampak gempa bumi, bantuan di terima WaBup di Pendopo Agung Peringgitan Jln KH Agus Salim, sabtu pagi 8 maret 2021. Dalam pemerimaan bantuan tersebut juga didampingi jajaran kepala OPD terkait.

Bantuan tersebut masing-masing diserahkan secara simbolis oleh IPPAT berupa bantuan bahan bangunan senilai Rp 30.000.000 , APERSI berupa bantuan pembangunan rumah senilai Rp 20.000.000 terdiri dari 12 unit, BPJS Ketenagakerjaan berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp 15.000.000 serta pemberian beasiswa pendidikan anak bagi anak ahli waris dari peserta BPJS Ketenaga kerjaan, dan bantuan selanjutnya dari Harley Davidson Club Indonesia (HCDI) Malang berupa sembako dan bahan bangunan.

Bantuan akan diberikan langsung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Malang dan kemudian digunakan secara langsung sepenuhnya oleh warga terdampak gempa bumi.

Usai menerima bantuan WaBup Malang menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas sumbangsih dan partisipasinya,

" Bantuan dan donasi yang di terima PemKab Malang segera di salurkan, dengan harapan saudara kita yang terdampak musibah gempa bumi di berikan kekuatan iman dan kemampuannya, sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama kondisi dan ekonominya bisa kembali pulih seperti sedia kala ", tuturnya

BPJS Ketenagakerjaan hingga saat ini telah mendata 134 anak penerima beasiswa dari berbagai tingkatan sekolah,

" Syarat-syarat penerima beasiswa  pendidikan anak sebesar Rp. 174.000.000  adalah maksimal dua orang anak dari ahli waris orang tua peserta BPJS Ketenagakerjaan yang tercakup dalam jaminan kecelakaan kerja dan kematian, yakni untuk SMP sebesar Rp 2.000.000 per tahun , SMA sebesar Rp. 3000.000 per tahun dan untuk perguruan tinggi sebesar Rp. 20.000.000 per tahun ", ungkap Imam Santoso selaku Kepala BPJS Ketenagakerjaan 

Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Malang, Edi Wahyono meyakini bantuan dalam bentuk barang lebih praktis dan fokus karena penerima bantuan bisa langsung menggunakannya sesuai kebutuhan yang darurat dan terhindar dari resiko belanja bahan yang bisa naik ataupun turun dari sisi harga,

" Untuk saat ini bantuan dalam bentuk barang yang bisa kami salurkan adalah beras sebagai bahan baku paling pokok untuk kebutuhan pangan, semen sebagai bahan baku yang juga paling pokok sebagai perekat komponen bangunan bata dan cor, dan kabel listrik juga sebagai bahan utama penunjang jaringan listrik karena listrik sendiri menjadi kebutuhan pokok sebagai penerangan serta sumber energi penting untuk mengfungsikan berbagai peralatan elektronik yang selama ini mempermudah kegiatan sehari-hari seperti memasak nasi, pompa air, dan lain-lain ", jelasnya

[UR/giar]