Polisi Tunjukkan Fotokopi Ijazah, Wartawan: Mana yang Asli Pak?
RADIOINAIRFMPARE.COM||Jakarta – Update Nusantara-Bareskrim Polri secara resmi menyatakan bahwa ijazah milik Joko Widodo adalah asli dan menegaskan bahwa penyelidikan terkait dugaan ijazah palsu resmi dihentikan. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar hari ini, menanggapi laporan masyarakat yang sempat menimbulkan polemik di ruang publik.
Dalam sesi tanya jawab, seorang wartawan dari GramediaPoscom, Hotben Lingga, mempertanyakan kejelasan dokumen yang ditampilkan. Ia menyebut bahwa ijazah yang diperlihatkan dalam konferensi hanya berupa salinan fotokopi, dan terlihat berbeda dibanding ijazah yang selama ini beredar di masyarakat, termasuk yang pernah ditampilkan oleh pihak PSI.
"Kalau saya lihat sekilas itu berbeda dengan yang banyak beredar-beredar di umum, misalnya dengan yang ditampilkan oleh orang PSI," ujar Hotben. Ia juga menyoroti nama dekan yang tercantum dalam dokumen tersebut, yang menurutnya berbeda dengan nama yang selama ini dikenal publik, yakni "Pak Sumitro".
Menanggapi hal itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menjelaskan bahwa dokumen yang ditampilkan adalah fotokopi dari ijazah Joko Widodo yang menjadi objek dalam laporan masyarakat. Ia menegaskan bahwa ijazah asli sudah ditunjukkan langsung oleh Joko Widodo kepada penyidik untuk kepentingan verifikasi hukum.
"Yang jelas identik dengan pembanding. Ijazah tersebut telah kami uji dan cocok," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Joko Widodo, sebagai pemilik ijazah, telah menyatakan bersedia membuka ijazah aslinya di pengadilan apabila memang diperlukan dalam proses hukum. Namun karena tidak ditemukan unsur pidana, penyelidikan dihentikan.
Mengenai perbedaan nama dekan, polisi menegaskan bahwa tanda tangan dan identitas yang tertera telah diperiksa dan dijelaskan dalam pemaparan resmi. “Tandaan Pak Sumitro itu sudah kami jelaskan saat kami merilis tadi,” tegasnya.
Dengan pernyataan resmi ini, Polri menyatakan kasus ijazah Joko Widodo ditutup, sekaligus menepis dugaan pemalsuan yang selama ini berkembang di publik.
REPORTER: AG892/Humas
Post a Comment