Ruwatan Nusantara dan Wayang Kulit Tutup Rangkaian PHBN Desa Gedangsewu Pare
RADIOONAIRFMPARE.COM || KEDIRI – Pagelaran wayang kulit yang digelar malam ini, Sabtu (30 Agustus 2025), menjadi penanda berakhirnya rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Sejak akhir Juli lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) Gedangsewu telah menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN). Kegiatan tersebut mencakup acara keagamaan, olahraga, pertunjukan budaya, bazar UMKM, serta berbagai hiburan yang turut melibatkan masyarakat setempat.
Rangkaian acara puncak, yang malam ini dilaksanakan berupa Ruwatan Nusantara dan Wayang Kulit, digelar di Lapangan Desa Gedangsewu. Di sepanjang sisi lapangan, terlihat kios-kios UMKM milik warga yang memamerkan produk-produk lokal kepada pengunjung yang datang.
Kepala Desa Gedangsewu, Roslan Abdul Ghani, saat ditemui On Air FM di lokasi acara, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Ruwatan Nusantara ini adalah kali pertama digelar di desanya. Roslan berharap bahwa kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Desa Gedangsewu.
"Ini adalah pertama kalinya kami mengadakan ruwatan di desa. Kami berharap agar dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Gedangsewu selalu diberikan kesehatan, rezeki yang melimpah, serta senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT," ujar cak Roslan dengan penuh harap.
Dengan mengenakan busana kedirian berwarna merah dan membawa pusaka keris, Cak Roslan, yang dikenal ramah oleh warganya, terlihat khidmat mengikuti serangkaian ritual yang diadakan sebagai bagian dari Ruwatan Nusantara.
Terkait dengan pagelaran wayang kulit yang juga menjadi bagian dari rangkaian acara, Cak Roslan menekankan pentingnya melestarikan budaya Nusantara.
"Wayang kulit adalah warisan budaya yang sangat berharga dan mengandung nilai-nilai luhur. Sebagai generasi penerus, kita memiliki kewajiban untuk melestarikannya agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang," katanya.
Pagelaran wayang kulit malam ini akan menampilkan lakon 'Wahyu Purbo Sejati Tumpaking Ibu Pertiwi' yang dibawakan oleh Ki Mas Ngabeni Muhyad Purwa Adi Carita, seorang dalang senior asal Gunung Merapi yang sudah dikenal luas di dunia pewayangan.
Lakon ini mengisahkan nilai-nilai perjuangan dan kebijaksanaan yang sangat relevan dengan semangat kemerdekaan dan persatuan.
Melalui rangkaian kegiatan PHBN yang telah dilaksanakan, Cak Roslan berharap masyarakat Desa Gedangsewu akan semakin sejahtera, rukun, serta terus menjaga kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Semoga semangat gotong royong dan persatuan yang telah terjalin selama rangkaian acara ini dapat terus dipelihara, sehingga Desa Gedangsewu semakin maju dan sejahtera," tutup Cak Roslan.
REPORTER : ON-AIR / AK
Post a Comment