Dhoho Night Carnival 2025 Memukau Ribuan Penonton dengan Tema “Glow Green” dan Kehadiran Wisatawan Mancanegara

RADIOAG892KEDIRI.COM, KEDIRI - Dhoho Night Carnival 2025 kembali memikat ribuan pasang mata yang memadati rute mulai Alun-alun Kota Kediri hingga Balai Kota, Sabtu (15/11/2025) malam.

Dengan mengusung tema 'Glow Green', gelaran tahun ini tampil lebih inovatif berkat kostum bercahaya yang terbuat dari bahan daur ulang.

Kombinasi kreativitas dan kepedulian lingkungan menjadikan parade malam ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga menggugah kesadaran ekologis.

Transformasi Menjadi DNC untuk D’CITO Branding
Kemeriahan semakin terasa saat acara dibuka dengan Drone Light Show dan pesta kembang api yang menghiasi langit Kota Kediri.

Ribuan penonton bersorak ketika formasi drone membentuk ikon-ikon khas Kediri, menandai dimulainya salah satu event terbesar dalam rangka Hari Jadi Kota Kediri tersebut.

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, turut berjalan menyusuri jalur parade bersama Forkopimda dan jajaran Kepala OPD.

Sepanjang rute, Mbak Wali kerap berhenti untuk menyapa warga. Suasana kian hangat ketika penonton melambaikan tangan sambil mengabadikan momen dengan kamera ponsel.

"Antusiasme masyarakat selalu menjadi energi positif bagi penyelenggaraan event ini," katanya.

Dalam sambutannya, Mbak Wali menyampaikan bahwa Dhoho Night Carnival merupakan wajah baru dari Kediri Nite Carnival yang telah digelar sejak 2015.

"Tahun demi tahun Kota Kediri selalu menyelenggarakan event hari jadi yang dinanti, baik warga lokal maupun luar daerah. Tahun ini kita hadir dengan identitas baru: Dhoho Night Carnival," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa transformasi ini merupakan bagian dari penguatan Kediri City Tourism atau D’CITO.

Menurutnya, Jalan Dhoho dipilih sebagai ikon karena memiliki nilai historis dan menjadi denyut nadi perekonomian Kota Kediri.

Bila orang luar daerah dengar ada kegiatan di Jalan Dhoho, itu berarti lokasinya pasti di Kota Kediri. Start di Masjid Agung juga menegaskan simbol jantung kota," jelasnya.

Mbak Wali juga membeberkan proses kurasi ketat yang dilakukan panitia tahun ini. Dari banyaknya pendaftar, hanya 40 kontingen terbaik yang dipilih, terdiri dari OPD, sekolah, komunitas, dan instansi swasta, "pungkasnya