Spesialis Copet Beraksi di Pengajian Gus Iqdam, Buser Resmob Polres Kediri Amankan Dua Pelaku

RADIOONAIRFMPARE.COM || KEDIRI – Dua orang pria yang diduga merupakan spesialis copet diamankan setelah melakukan aksi pencurian di tengah kerumunan jamaah pengajian yang diisi oleh pendakwah kondang, Gus Iqdam. Berkat gerak cepat Tim Resmob Satreskrim Polres Kediri, kedua terduga pelaku akhirnya berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Joshua Peter Krisnawan menuturkan aksi pencopetan terjadi di tengah padatnya jamaah yang menghadiri pengajian Gus Iqdam di Desa Bogo Kidul, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, pada 2 Desember 2025. 

"Awalnya kami lada saat itu menerima laporan dari korban jika ponselnya hilang saat mengikuti atau menghadiri pengajian di lapangan Bogo Kidul Kecamatan Plemahan. Yang mana tas korban ini tiba-tiba robek," tutur AKP Joshua, pada Senin 8 Desember 2025

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Resmob Satreskrim Polres Kediri bergerak cepat melakukan serangkaian penyelidikan. Petugas berhasil mengidentifikasi keberadaan dua terduga pelaku tersebut dan berhasil diamankan. Dua pria terduga pelaku itu berinisial D (60) asal Kediri dan HBH (48) warga Surabaya.

"Dari hasil pemantauan anggota di lapangan, keduanya memiliki ciri yang sama dengan orang yang pernah kami curigai dalam kejadian pencopetan sebelumnya. Itu sebabnya proses penangkapan bisa dilakukan kurang dari satu jam,” jelas Kasat Reskrim Polres Kediri.

Menurut AKP Joshua, terduga pelaku saat ditangkap ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat merupakan hasil kejahatan, yakni lima unit ponsel serta uang tunai Rp 1.895.000. Barang-barang tersebut belum sempat dipindah tangankan atau dijual.

Selain itu, dari keterangan awal terduga pelaku ini diduga memanfaatkan suasana pengajian yang penuh sesak dengan berpura-pura menjadi jamaah. Dengan menyusup di antara kerumunan, keduanya mencari kesempatan untuk mengambil barang berharga milik para jamaah pengajian.

“Salah satu terduga pelaku, HBH, diketahui merupakan residivis kasus perjudian di wilayah Surabaya,” tambah petugas.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kedua terduga pelaku bekerja secara tim. Mereka membagi peran, seorang pelaku mencopet, sedangkan yang lainnya mengalihkan perhatian korban agar aksi berjalan mulus.

“Mereka memang spesialis copet. Sasarannya tempat-tempat ramai seperti pengajian, acara keramaian umum, atau lokasi aktivitas masyarakat lainnya,” tutur AKP Joshua.

Lebih lanjut disampaikan AKP Joshua, aksi pencopetan yang dilakukan keduanya berlangsung sangat cepat. Dari pengakuannya, eksekusi bisa dilakukan tak sampai setengah menit, sehingga korban sering kali tidak menyadari kehilangan barangnya hingga beberapa saat kemudian.

"Namun demikian kami masih mendalami kemungkinan adanya jaringan penadah atau jalur penjualan barang curian yang kerap digunakan keduanya. Penelusuran masih terus berjalan. Yang jelas dalam kejadian kali ini, pelaku belum sempat menjual barang-barang hasil kejahatan,” ucap Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dalam kegiatan yang melibatkan kerumunan besar. Perhatikan gerak-gerik orang yang mencurigakan. Simpan barang berharga seaman mungkin dan jangan membawa barang berharga berlebihan bila tidak diperlukan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati bila membawa barang bawaan yang berharga saat berada di tempat keramaian atau kerumunan kegiatan," ungkap AKP Jata.

REPORTER : ONAIR/AK