Peristiwa
Kediri, Onairfm – Seolah menjadi masalah klasik, lagi-lagi para pelajar bolos sekolah terjaring petugas Satpol PP Kota Kediri, Senin (25/11).
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 12 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kediri, dijaring dari dua warung kopi (warkop) di Kelurahan Jagalan, dan Balowerti, Kecamatan/Kota Kediri, pada saat jam pelajaran.
Berawal dari patroli rutin yang dilakukan oleh petugas penegak perda Kota Kediri di wilayah Kota Kediri. Mulai dari Kecamatan Mojoroto, Pesantren, hingga ke Kota untuk menjaga trantibum di Kota Kediri.
“Patroli seperti biasa, untuk menjaga kondusivitas di Kota Kediri,” terang Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid.
Saat mencoba mendatangi salah satu warung di Kelurahan Balowerti, Kecamatan/Kota Kediri, petugas melihat ada segerombol pelajar yang mengenakan seragam putih-abu yang sedang bersantai di dalam warung. Sempat ada yang mencoba melarikan diri, petugas pun segera tanggap mencegah para murid tersebut kabur.
Dari warung tersebut, petugas menjaring delapan pelajar SMA yang diketahui sudah memasuki kelas XII SMA di Kediri. Bahkan, dari delapan orang tersebut empat pelajar datang dengan membawa sepeda motor, dan empat lainnya menumpang ojek. “Semuanya masih berpakaian lengkap SMA,” terang Nur Khamid.
Selain di warung di Kelurahan Balowerti, petugas juga mendatangi salah satu warung kopi di Kelurahan Jagalan. Disana petugas menemukan empat orang pelajar yang juga diketahui sedang membolos.
Nur Khamid menjelaskan bahwa para pelajar yang dijaring dari warung kopi ini semuanya masih pada jam pelajaran, dan masih berpakaian lengkap seperti anak sekolah pada umumnya. Makanya, petugas melakukan penjaringan.
Setelah itu, belasan siswa SMA itu dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Kediri untuk dimintai keterangan dan diberi pembinaan agar tidak mengulangi lagi perbuatan tidak disiplin tersebut. Petugas yang sudah menjaring para pelajar SMA itu, meminta para murid tersebut untuk berdiri di halaman Kantor Satpol PP Kota Kediri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta membaca Pancasila.
Nur Khamid menjelaskan bahwa patroli rutin petugas Satpol PP Kota Kediri terus dilakukan. Untuk mencegah adanya gangguan trantibum di Kota Kediri. Hal itu juga termasuk dari para pelajar yang membolos saat jam pelajaran berlangsung. “Untuk menghindari ketidakdisiplinan pelajar, kalau memang benar tidak ada pelajaran, lebih baik pamit kepada keluarga di rumah, hendak pergi bermain,” imbuhnya
Reporter :kallo
12 Pelajar Diamankan Satpol PP Karena Bolos Sekolah Di Warkop
Kediri, Onairfm – Seolah menjadi masalah klasik, lagi-lagi para pelajar bolos sekolah terjaring petugas Satpol PP Kota Kediri, Senin (25/11).
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 12 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kediri, dijaring dari dua warung kopi (warkop) di Kelurahan Jagalan, dan Balowerti, Kecamatan/Kota Kediri, pada saat jam pelajaran.
Berawal dari patroli rutin yang dilakukan oleh petugas penegak perda Kota Kediri di wilayah Kota Kediri. Mulai dari Kecamatan Mojoroto, Pesantren, hingga ke Kota untuk menjaga trantibum di Kota Kediri.
“Patroli seperti biasa, untuk menjaga kondusivitas di Kota Kediri,” terang Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid.
Saat mencoba mendatangi salah satu warung di Kelurahan Balowerti, Kecamatan/Kota Kediri, petugas melihat ada segerombol pelajar yang mengenakan seragam putih-abu yang sedang bersantai di dalam warung. Sempat ada yang mencoba melarikan diri, petugas pun segera tanggap mencegah para murid tersebut kabur.
Dari warung tersebut, petugas menjaring delapan pelajar SMA yang diketahui sudah memasuki kelas XII SMA di Kediri. Bahkan, dari delapan orang tersebut empat pelajar datang dengan membawa sepeda motor, dan empat lainnya menumpang ojek. “Semuanya masih berpakaian lengkap SMA,” terang Nur Khamid.
Selain di warung di Kelurahan Balowerti, petugas juga mendatangi salah satu warung kopi di Kelurahan Jagalan. Disana petugas menemukan empat orang pelajar yang juga diketahui sedang membolos.
Nur Khamid menjelaskan bahwa para pelajar yang dijaring dari warung kopi ini semuanya masih pada jam pelajaran, dan masih berpakaian lengkap seperti anak sekolah pada umumnya. Makanya, petugas melakukan penjaringan.
Setelah itu, belasan siswa SMA itu dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Kediri untuk dimintai keterangan dan diberi pembinaan agar tidak mengulangi lagi perbuatan tidak disiplin tersebut. Petugas yang sudah menjaring para pelajar SMA itu, meminta para murid tersebut untuk berdiri di halaman Kantor Satpol PP Kota Kediri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta membaca Pancasila.
Nur Khamid menjelaskan bahwa patroli rutin petugas Satpol PP Kota Kediri terus dilakukan. Untuk mencegah adanya gangguan trantibum di Kota Kediri. Hal itu juga termasuk dari para pelajar yang membolos saat jam pelajaran berlangsung. “Untuk menghindari ketidakdisiplinan pelajar, kalau memang benar tidak ada pelajaran, lebih baik pamit kepada keluarga di rumah, hendak pergi bermain,” imbuhnya
Reporter :kallo
Via
Peristiwa
Post a Comment