Adventorial
Kediri - Onairfm - Perayaan Idul Fitri di Kota Pare Kabupaten Kediri berbeda jika dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Kampung-kampung saling mengisolasi diri dan membuat gerakan Tutup Pintu Jaga Orang Tua.Pantauan radionairfmpare.com disejumlah gang di Pare kususnya di Jln Wilis RT 054/ RW O15 Kecamatan Pare dipasang portal untuk membatasi akses warga. Masyarakat dari luar kampung dilarang masuk selama sepekan.
kepada Reporter Onairfm koordinator aksi membantu pemerintah memutus mata rantai covid 19 dengan menutup akses masuk kampung saat lebaran Nanang Ady Setiawan mengakatan, kami dengan teman-teman tergerak untuk tetap menjaga kampung dari penyebaran virus corona, sesuai anjuran pemerintah untuk tetpa dirumah saat lebaran,"kata nanang dengan semangat
"Kegiatan yang kami lakukan ini rasa peduli dengan keadaan, dan mulai pagi pukul 07.00 hingga pukul 22.00 dengan kegiatan siskamling,"paparnya
Ditempat yang sama tokoh pemuda om Aji Tono menambahkan "Biasanya kalau lebaran sebelumnya, setelah salat id, jalan di kampung itu ramai dan saling anjangsana. Tapi sekarang sepi dan nyaris tidak ada kunjungan," ujar dengan nada sedih
"di kampungnya seluruh akses masuk ditutup dan hanya menyisakan satu akses untuk keluar masuk. Selama beberapa hari ke depan hanya warga lokal yang boleh masuk di kampungnya,"pungkas Om Aji Tono
Sementara Ketua RT 054 RW 015 Sudarianto mengatakan, pembatasan akses di kampung-kampung tersebut merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran virus Corona. Warga diimbau tidak melakukan open house atau anjangsana ke rumah warga yang lain."kami sangat apresiasi kepada anak - anak muda yang sangat peduli dengan keadaan kampung,"ucapnya
"Silaturahmi tidak dilarang, namun khusus untuk tahun ini caranya berbeda, cukup melalui virtual, video call atau telepon,"pungkas Sudarianto (kalo)
Ada Gerakan 'Tutup Pintu Jaga Orang Tua' dalam Lebaran 2020 di RT 054 RW 015 Jln Wilis Kecamatan Pare
Kediri - Onairfm - Perayaan Idul Fitri di Kota Pare Kabupaten Kediri berbeda jika dibandingkan Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Kampung-kampung saling mengisolasi diri dan membuat gerakan Tutup Pintu Jaga Orang Tua.Pantauan radionairfmpare.com disejumlah gang di Pare kususnya di Jln Wilis RT 054/ RW O15 Kecamatan Pare dipasang portal untuk membatasi akses warga. Masyarakat dari luar kampung dilarang masuk selama sepekan.
kepada Reporter Onairfm koordinator aksi membantu pemerintah memutus mata rantai covid 19 dengan menutup akses masuk kampung saat lebaran Nanang Ady Setiawan mengakatan, kami dengan teman-teman tergerak untuk tetap menjaga kampung dari penyebaran virus corona, sesuai anjuran pemerintah untuk tetpa dirumah saat lebaran,"kata nanang dengan semangat
"Kegiatan yang kami lakukan ini rasa peduli dengan keadaan, dan mulai pagi pukul 07.00 hingga pukul 22.00 dengan kegiatan siskamling,"paparnya
Ditempat yang sama tokoh pemuda om Aji Tono menambahkan "Biasanya kalau lebaran sebelumnya, setelah salat id, jalan di kampung itu ramai dan saling anjangsana. Tapi sekarang sepi dan nyaris tidak ada kunjungan," ujar dengan nada sedih
"di kampungnya seluruh akses masuk ditutup dan hanya menyisakan satu akses untuk keluar masuk. Selama beberapa hari ke depan hanya warga lokal yang boleh masuk di kampungnya,"pungkas Om Aji Tono
Sementara Ketua RT 054 RW 015 Sudarianto mengatakan, pembatasan akses di kampung-kampung tersebut merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran virus Corona. Warga diimbau tidak melakukan open house atau anjangsana ke rumah warga yang lain."kami sangat apresiasi kepada anak - anak muda yang sangat peduli dengan keadaan kampung,"ucapnya
"Silaturahmi tidak dilarang, namun khusus untuk tahun ini caranya berbeda, cukup melalui virtual, video call atau telepon,"pungkas Sudarianto (kalo)
Via
Adventorial
Post a Comment