Peristiwa
Gus Badrus juga berharap kebijakan new normal tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. ”Mohon di new normal ini, kami pekerja seni diberi kesempatan. Meski ada aturan seketat apa pun, insyaAllah akan kami lakukan. Ini karena tuntutan perut,” paparnya.
Kediri, Radio On Air Fm.
Kemarin, belasan penggiat seni dan penggiat burung yang tergabung dalam (Rajawali Indonesia) di Kabupaten Kediri audensi dengan DPRD Kab Kediri. Dengan membawa cuitan resah para seniman wadul ke dewan lantaran luput dari perhatian pemerintah akibat Covid 19. Bahkan salah satu seniman mengaku tak memiliki penghasilan dan harus banting setir dengan jualan apa adanya.
Gus Badrus ketua Forsima (Forum Silahturohmi Musisi dan Artis) kab Kediri menyampaikan, sejak adanya pandemi, hampir sebagian besar para seniman panggung dan pekerja terop kehilangan pendapatan. Padahal seniman dapat pendapatan dari hasil karyanya.
”Kami hidup dari panggung ke panggung. 90 persen pendapatan kami didapat di atas panggung. Kami mohon kejelasan new normal ini Pak. Pekerja seni Kabupaten Kediri saat ini hampir tidak bisa menghidupi keluarga,” bebernya saat audensi dengan Kimisi D DPRD Kab Kediri, Rabu (8/7).
Gus Badrus juga berharap kebijakan new normal tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. ”Mohon di new normal ini, kami pekerja seni diberi kesempatan. Meski ada aturan seketat apa pun, insyaAllah akan kami lakukan. Ini karena tuntutan perut,” paparnya.
Hal senada disampaikan seniman lain, Irfan Yolanda (44) warga Kandat yang berburu rupiah menjadi MC mengatakan, pandemi Covid-19 membuat dirinya tidak bisa bekerja. Padahal selama ini, dia hanya menggantungkan hidupnya dari bekerja panggung untuk menjadi MC ( Master Of Seremony.). ”Untuk hidup kami lakukan apa saja yang penting halal. Kami sudah tidak bisa bekerja akibat pandemi virus ini. Sudah 90 persen pendapatan kami hilang,” terangnya.
Setelah mendengar keluh kesah para penggiat seni, Ketua Dewan DPRD Kab Kediri Dodi Purwanto berjanji akan memperjuangkan keluhan para pekerja seni ini kepada satgas Covid-19 Kabupaten Kediri. ,"Masalah kejelasan ini akan saya sampaikan. Tetap akan saya perjuangkan ke gugus tugas. Kalau kajian di satgas bisa kami petakan,” ucapnya.
Dia menambahkan, aspirasi penggiat seni akan diakomodir dengan baik. Dengan niat memperbaiki Kabupaten Kediri kedepan. Baik bidang kesenian, ekonomi dan lainnya. ”Walau mendadak, tetep kami hormati,”jelasnya.
Perlu diketahui, dalam audensi tersebut dihadiri langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Dinas Pariwisata , Polres Kediri , Polresta , Gugus tugas Covid 19 serta Sat Pol PP kab Kediri yang mewakili. (Tim892)
Penggiat Seni Dan Burung "Wadul" Ke Gedung Dewan
Gus Badrus juga berharap kebijakan new normal tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. ”Mohon di new normal ini, kami pekerja seni diberi kesempatan. Meski ada aturan seketat apa pun, insyaAllah akan kami lakukan. Ini karena tuntutan perut,” paparnya.
Kediri, Radio On Air Fm.
Kemarin, belasan penggiat seni dan penggiat burung yang tergabung dalam (Rajawali Indonesia) di Kabupaten Kediri audensi dengan DPRD Kab Kediri. Dengan membawa cuitan resah para seniman wadul ke dewan lantaran luput dari perhatian pemerintah akibat Covid 19. Bahkan salah satu seniman mengaku tak memiliki penghasilan dan harus banting setir dengan jualan apa adanya.
Gus Badrus ketua Forsima (Forum Silahturohmi Musisi dan Artis) kab Kediri menyampaikan, sejak adanya pandemi, hampir sebagian besar para seniman panggung dan pekerja terop kehilangan pendapatan. Padahal seniman dapat pendapatan dari hasil karyanya.
”Kami hidup dari panggung ke panggung. 90 persen pendapatan kami didapat di atas panggung. Kami mohon kejelasan new normal ini Pak. Pekerja seni Kabupaten Kediri saat ini hampir tidak bisa menghidupi keluarga,” bebernya saat audensi dengan Kimisi D DPRD Kab Kediri, Rabu (8/7).
Gus Badrus juga berharap kebijakan new normal tetap bisa memberi celah bagi pekerja seni untuk bekerja. ”Mohon di new normal ini, kami pekerja seni diberi kesempatan. Meski ada aturan seketat apa pun, insyaAllah akan kami lakukan. Ini karena tuntutan perut,” paparnya.
Hal senada disampaikan seniman lain, Irfan Yolanda (44) warga Kandat yang berburu rupiah menjadi MC mengatakan, pandemi Covid-19 membuat dirinya tidak bisa bekerja. Padahal selama ini, dia hanya menggantungkan hidupnya dari bekerja panggung untuk menjadi MC ( Master Of Seremony.). ”Untuk hidup kami lakukan apa saja yang penting halal. Kami sudah tidak bisa bekerja akibat pandemi virus ini. Sudah 90 persen pendapatan kami hilang,” terangnya.
Setelah mendengar keluh kesah para penggiat seni, Ketua Dewan DPRD Kab Kediri Dodi Purwanto berjanji akan memperjuangkan keluhan para pekerja seni ini kepada satgas Covid-19 Kabupaten Kediri. ,"Masalah kejelasan ini akan saya sampaikan. Tetap akan saya perjuangkan ke gugus tugas. Kalau kajian di satgas bisa kami petakan,” ucapnya.
Dia menambahkan, aspirasi penggiat seni akan diakomodir dengan baik. Dengan niat memperbaiki Kabupaten Kediri kedepan. Baik bidang kesenian, ekonomi dan lainnya. ”Walau mendadak, tetep kami hormati,”jelasnya.
Perlu diketahui, dalam audensi tersebut dihadiri langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Dinas Pariwisata , Polres Kediri , Polresta , Gugus tugas Covid 19 serta Sat Pol PP kab Kediri yang mewakili. (Tim892)
Via
Peristiwa
Post a Comment