Ratusan Warga Kediri ikuti Ritual larung sesaji Di Gunung Kelud
RADIOONAIRFMPARE.COM || KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan larung sesaji yang merupakan ritual di Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) di Kecamatan Ngancar, Kabupaten setempat untuk menarik kunjungan wisatawan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi mengemukakan kegiatan larung sesaji ini adalah agenda tahunan yang ditunggu di kawasan Gunung Kelud yang ada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
"Ini luar biasa sekali, ramai meriah. Termasuk yang hadir juga sudah persiapan mereka bawa tas kantong (untuk membawa hasil bumi dari gunungan berisi hasil bumi)," katanya di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, Gunung Kelud merupakan salah satu wisata alam yang merupakan gunung api aktif. Pemkab selalu memperhatikan keamanan di kawasan ini sehingga wisatawan yang berkunjung tidak khawatir.
"Tantangannya adalah naik kelas baik nasional bahkan internasional. Kami punya atraksi dengan larung sesaji, jaranan yang masuk Kekayaan Intelektual Komunal (di Kementerian Hukum dan HAM) dan itu luar biasa," kata dia.
Ia menambahkan, pemkab juga selalu memperhatikan aksesibilitas misalnya jalur pendakian, pengamanan, fasilitas lampu, dan sebagainya agar wisatawan bisa aman. Hal ini sekaligus meminimalisir berbagai faktor atau risiko.
Selain itu, pemkab juga kolaborasi untuk penyediaan amenities yakni penyediaan fasilitas misalnya homestay atau fasilitas penginapan, dan lainnya.
Pihaknya menekankan bahwa kegiatan ritual budaya ini akan terus dilakukan. Kegiatan ini adalah wujud syukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan anugerah termasuk hasil bumi yang melimpah.
Kegiatan ini sekaligus juga untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi Gunung Kelud ini.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Sugihwaras Mariana Dwi Novanti mengatakan dalam kegiatan ini selain diikuti warga juga dari kelompok tani, instansi pemerintah hingga sekolah.
Ia menyebut, juga membuat gunungan berisi hasil bumi baik buah dan sayuran serta makanan lengkap dengan lauk dan sayurnya.
Menurut dia, kegiatan ini juga sangat positif. Dengan adanya kegiatan berarti kunjungan wisatawan juga makin banyak sehingga turut serta menggerakkan roda perekonomian warga.
"Otomatis warga sekitar Gunung Kelud dalam mata pencaharian tidak bingung lagi. Sebelumnya sempat COVID-19 dan banyak warga terkena PHK (pemutusan hubungan kerja). Jika pengunjung ramai, ada pemberdayaan masyarakat sekitar pelaku usaha misalnya penjual buah nanas, makanan, bis ramai pengunjung," kata Mariana.
Ritual larung sesaji itu digelar di kawasan Gunung Kelud serta bagian kawah. Kegiatan dimulai dengan doa bersama yang dilakukan oleh sesepuh desa. Mereka kemudian membawa sesajen dan dilarung ke kawasan kawah Gunung Kelud.
Kemudian ritual dilanjutkan di area parkir menuju ke kawasan Gunung Kelud. Di tempat ini, diadakan berbagai atraksi seperti tarian tradisional, reog, serta jaranan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan berebut gunungan berisi hasil bumi. Warga juga sangat antusias dengan kegiatan itu. Kendati saling berebut, tidak ada warga yang terluka.
Sementara itu, salah seorang warga, Nuryani mengaku ia sengaja datang bersama rekan-rekannya ke lokasi wisata Gunung Kelud ini. Ia juga ikut berebut gunungan dan banyak sayur yang didapatkannya.
"Ini buat makan. Suka saja ke sini, rebutan ada kesenangan tersendiri," kata warga Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri tersebut.
REPORTER : ONAIR/ak
Post a Comment