Destinasi
Hot News
Jawa Timur
Peristiwa
*Lebih lanjut Mustain menerangkan sebelum direnovasi mata air atau sendang ini banyak pepohonan yan ada di pinggir sendang ini,"dulu ada pohon yang sangat besar di hulu sendang ini karena termakan usia akhirnya pohon tersebut rubuh,"pungkanya*
Bangkalan Radio On Air Fm
Kisah tentang seorang anak manusia pencuri selendang bidadari yang sedang mandi, bernama Joko Tarub, sangat melegenda. Meskipun kebenaran kisah ini masih dipersoalkan, tetapi di beberapa daerah terdapat kuburan atau makam yang dikatakan sebagai makam Joko Tarub. Di antaranya, terdapat di Kampung Mendris, Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Makam Joko Tarub di Kampung Mendris berada di tengah pemakaman umum yang di sekitarnya banyak ditumbuhi rumpun bambu. Tidak jauh dari lokasi makam, sekitar 300 meter ke arah barat, terdapat masjid yang dikatakan sebagai peninggalan Joko Tarub. Sedangkan ke arah selatan dari area makam, sekitar 500 meter, terdapat sendang. Nah, di sendang inilah konon tujuh bidadari turun ke bumi lalu mandi, hingga membuat seorang perjaka jatuh hati, kemudian mencuri selendang salah satu dari mereka. Nawan Wulan, demikian nama sang bidadari itu.
Kadus atau kepala Dusun Mindris/Dherih Mustain mengatakan kepada radioonairfmpare.com dulu ditempat mata air atau sendang ini adalah alas rotan yang asal muasalnya tidak ada yang membuat mata air ini, "ya menurut sejarah saat itu joko tarub sedang melintas melewati alas rotan dan mendengar ada candaan wanita yang sedang mandi,"ucap Mustain (Kamis 13 Agustus 2020 )
Lebih lanjut Mustain menerangkan sebelum direnovasi mata air atau sendang ini banyak pepohonan yan ada di pinggir sendang ini,"dulu ada pohon yang sangat besar di hulu sendang ini karena termakan usia akhirnya pohon tersebut rubuh,"terangnya
masih menurut Kasun Mustain, sejarah desa mindris dan dherih itu berawal dari ada sebuah kayu bernama kayu Mindris dan warga menamakanya desa Mindris, sementara desa dherih sendiri juga menurut mustain dulu karena ada bidadari yang mandi terus dinamakan desa DHERIH dalam dialek Madura Bidadari,"pungkasnya
hasil dari informasi tim radio on air fm dengan warga setempat Menurut sejarah,selendang Nawang Wulan yang dicuri, oleh Joko Tarub disembunyikan di dalam lumbung padi. Seiring berjalannya waktu, ketika persediaan beras mereka sudah habis, maka padi-padi di dalam lumbung ditumbukknya.
Semakin lama, padi-padi itu semakin menipis hingga akhirnya tinggal sedikit. Nah, bermula dari sini, Nawang Wulan kemudian menemukan selendang miliknya. Berikutnya, di saat Joko Tarub sedang keluar luar rumah, berbekal selendang itu, Nawang Wulan terbang meninggalkan rumah. Dari bumi ia bertolak kembali ke kahyangan. Sementara sang anak, Nawangsih, yang masih kecil ia tinggal begitu saja di dalam rumah.(tim892)
Asal Usul Desa Mindris Dan Dherih Ada Kaitanya Dengan Legenda Joko Tarub Dan Dewi Nawang Wulan
*Lebih lanjut Mustain menerangkan sebelum direnovasi mata air atau sendang ini banyak pepohonan yan ada di pinggir sendang ini,"dulu ada pohon yang sangat besar di hulu sendang ini karena termakan usia akhirnya pohon tersebut rubuh,"pungkanya*
Bangkalan Radio On Air Fm
Kisah tentang seorang anak manusia pencuri selendang bidadari yang sedang mandi, bernama Joko Tarub, sangat melegenda. Meskipun kebenaran kisah ini masih dipersoalkan, tetapi di beberapa daerah terdapat kuburan atau makam yang dikatakan sebagai makam Joko Tarub. Di antaranya, terdapat di Kampung Mendris, Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Makam Joko Tarub di Kampung Mendris berada di tengah pemakaman umum yang di sekitarnya banyak ditumbuhi rumpun bambu. Tidak jauh dari lokasi makam, sekitar 300 meter ke arah barat, terdapat masjid yang dikatakan sebagai peninggalan Joko Tarub. Sedangkan ke arah selatan dari area makam, sekitar 500 meter, terdapat sendang. Nah, di sendang inilah konon tujuh bidadari turun ke bumi lalu mandi, hingga membuat seorang perjaka jatuh hati, kemudian mencuri selendang salah satu dari mereka. Nawan Wulan, demikian nama sang bidadari itu.
Kadus atau kepala Dusun Mindris/Dherih Mustain mengatakan kepada radioonairfmpare.com dulu ditempat mata air atau sendang ini adalah alas rotan yang asal muasalnya tidak ada yang membuat mata air ini, "ya menurut sejarah saat itu joko tarub sedang melintas melewati alas rotan dan mendengar ada candaan wanita yang sedang mandi,"ucap Mustain (Kamis 13 Agustus 2020 )
Lebih lanjut Mustain menerangkan sebelum direnovasi mata air atau sendang ini banyak pepohonan yan ada di pinggir sendang ini,"dulu ada pohon yang sangat besar di hulu sendang ini karena termakan usia akhirnya pohon tersebut rubuh,"terangnya
masih menurut Kasun Mustain, sejarah desa mindris dan dherih itu berawal dari ada sebuah kayu bernama kayu Mindris dan warga menamakanya desa Mindris, sementara desa dherih sendiri juga menurut mustain dulu karena ada bidadari yang mandi terus dinamakan desa DHERIH dalam dialek Madura Bidadari,"pungkasnya
hasil dari informasi tim radio on air fm dengan warga setempat Menurut sejarah,selendang Nawang Wulan yang dicuri, oleh Joko Tarub disembunyikan di dalam lumbung padi. Seiring berjalannya waktu, ketika persediaan beras mereka sudah habis, maka padi-padi di dalam lumbung ditumbukknya.
Semakin lama, padi-padi itu semakin menipis hingga akhirnya tinggal sedikit. Nah, bermula dari sini, Nawang Wulan kemudian menemukan selendang miliknya. Berikutnya, di saat Joko Tarub sedang keluar luar rumah, berbekal selendang itu, Nawang Wulan terbang meninggalkan rumah. Dari bumi ia bertolak kembali ke kahyangan. Sementara sang anak, Nawangsih, yang masih kecil ia tinggal begitu saja di dalam rumah.(tim892)
Via
Destinasi
Post a Comment