Dinas pendidikan
Hot News
Jawa Timur
Kabar Desa
Kabupaten Kediri
*Kendati kondisi penanganan Covid-19 di Kota Kediri kian membaik, namun masih belum berani melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di semua sekolah. *
Kediri, Radio on air fm,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan tahun ajaran tahun 2020/2021 dimulai pada bulan Juli.
Namun, pelaksanaan sistem belajar mengajar di sekolah secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19 belum diperbolehkan di semua wilayah.
Artinya, hanya diizinkan untuk dilaksanakan bagi wilayah di Indonesia yang berstatus zona hijau. Sementara, untuk wilayah yang masih berstatus kuning, oranye, hingga merah belum diperkenankan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Menanggapi hal itu Kepala sekolah SMPN 8 Kota Kediri DRS Yusuf Budi santoso melalui Wakil Kepala Sekolah Nur Zam'a menjelaskan bahwa kendati kondisi penanganan Covid-19 di Kota Kediri kian membaik, namun masih belum berani melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di semua sekolah. Proses KBM untuk anak didik masih melalui online (daring), meski ada sejumlah sekolah yang telah menyiapkan pelaksanaan pendidikan new normal.
"Belum, belum ada simulasi KBM tatap muka. Kita juga masih belum berani merencanakan kapan akan dimulai KBM tatap muka kepada anak didik. Hal ini sesuai dengan petunjuk dari dinas bahwa untuk pembelajaran tetap dilakukan secara daring," ungkapnya, Selasa (22/9).
Menurut Zam' a bahwa pembelajaran daring dilakukan kepada siswa melakukan pembelajaran 1 kali dalam satu minggu satu mata pelajaran.
Mereka hanya belajar empat mata pelajaran hari senin sampai hari kamis.
Satu hari ada 3 mata pelajaran, sehingga dalam satu minggu mata pelajaran itu hanya tampil satu kali.
"Padahal kan kalo tatap muka,mata pelajaran bisa lebih satu kali samapai tiga kali. Kemudian dalam kurun waktu satu bulan setengah, ternyata ada masukan, bahwa ada beberapa pertimbangan, terutama anak yang kelas 7, belum pernah kenal sama bapak ibu guru nya," jelasnya.
Akhirnya pembelajaran tetap dilakukan secara Daring dengan memakai amplikasi Zoom meeting, Nur Zam' a juga menambahkan, selama dua minggu kita menggunakan Zoom meeting jadwal kita rubah lagi karena kita memastikan anak anak tidak sampai kehabisan kuota saat itu. sebelum akhirnya ada bantuan kuota dari pemerintah.
Kemudian lanjutnya, selama dua minggu ternyata jaringan ketersediaan fasilitas di siswa maupun di orang tua wali murid Zoom meeting kita selesaikan dua minggu. "Minimal bapak ibu guru sudah ketemu dengan murid nya masing masing," tuturnya.
Kemudian diganti lagi karena sudah memasuki penilaian setengah semester. Akhirnya jadwal kita ganti jadwal penilaian tengah semester (PTS).
"Kalau tidak memiliki fasilitas kuota maupun Hp atau perangkat elektronik yang di gunakan belajar, pembelajaran masih bisa di douwnload di web sekolah dan web sekolah kita bukak 24 jam," jelasnya.
Wakasek Nur Zam'a berharap semoga pandemi covid 19 ini segera berakir, sehingga capaian kurikulum benar benar terlaksana, karena saat ini capaian kurikulum itu hanya sekitar tidak sampai 50%.
"Kondisinya seperti ini, kita benar benar berharap semoga masyarakat memahami untuk bisa menjaga diri dari pandemi ini, sehingga segera selesai bisa masuk sekolah lagi, normal lagi tidak hanya new normal, karena pembentukan karakter tidak pernah bisa maksimal," pungkasnya.(Ndi)
Tetap Lakukan Belajar Daring, SMPN 8 Kota Kediri Terapkan 1 Hari 3 Mata Pelajaran
*Kendati kondisi penanganan Covid-19 di Kota Kediri kian membaik, namun masih belum berani melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di semua sekolah. *
Kediri, Radio on air fm,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan tahun ajaran tahun 2020/2021 dimulai pada bulan Juli.
Namun, pelaksanaan sistem belajar mengajar di sekolah secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19 belum diperbolehkan di semua wilayah.
Artinya, hanya diizinkan untuk dilaksanakan bagi wilayah di Indonesia yang berstatus zona hijau. Sementara, untuk wilayah yang masih berstatus kuning, oranye, hingga merah belum diperkenankan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Menanggapi hal itu Kepala sekolah SMPN 8 Kota Kediri DRS Yusuf Budi santoso melalui Wakil Kepala Sekolah Nur Zam'a menjelaskan bahwa kendati kondisi penanganan Covid-19 di Kota Kediri kian membaik, namun masih belum berani melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di semua sekolah. Proses KBM untuk anak didik masih melalui online (daring), meski ada sejumlah sekolah yang telah menyiapkan pelaksanaan pendidikan new normal.
"Belum, belum ada simulasi KBM tatap muka. Kita juga masih belum berani merencanakan kapan akan dimulai KBM tatap muka kepada anak didik. Hal ini sesuai dengan petunjuk dari dinas bahwa untuk pembelajaran tetap dilakukan secara daring," ungkapnya, Selasa (22/9).
Menurut Zam' a bahwa pembelajaran daring dilakukan kepada siswa melakukan pembelajaran 1 kali dalam satu minggu satu mata pelajaran.
Mereka hanya belajar empat mata pelajaran hari senin sampai hari kamis.
Satu hari ada 3 mata pelajaran, sehingga dalam satu minggu mata pelajaran itu hanya tampil satu kali.
"Padahal kan kalo tatap muka,mata pelajaran bisa lebih satu kali samapai tiga kali. Kemudian dalam kurun waktu satu bulan setengah, ternyata ada masukan, bahwa ada beberapa pertimbangan, terutama anak yang kelas 7, belum pernah kenal sama bapak ibu guru nya," jelasnya.
Akhirnya pembelajaran tetap dilakukan secara Daring dengan memakai amplikasi Zoom meeting, Nur Zam' a juga menambahkan, selama dua minggu kita menggunakan Zoom meeting jadwal kita rubah lagi karena kita memastikan anak anak tidak sampai kehabisan kuota saat itu. sebelum akhirnya ada bantuan kuota dari pemerintah.
Kemudian lanjutnya, selama dua minggu ternyata jaringan ketersediaan fasilitas di siswa maupun di orang tua wali murid Zoom meeting kita selesaikan dua minggu. "Minimal bapak ibu guru sudah ketemu dengan murid nya masing masing," tuturnya.
Kemudian diganti lagi karena sudah memasuki penilaian setengah semester. Akhirnya jadwal kita ganti jadwal penilaian tengah semester (PTS).
"Kalau tidak memiliki fasilitas kuota maupun Hp atau perangkat elektronik yang di gunakan belajar, pembelajaran masih bisa di douwnload di web sekolah dan web sekolah kita bukak 24 jam," jelasnya.
Wakasek Nur Zam'a berharap semoga pandemi covid 19 ini segera berakir, sehingga capaian kurikulum benar benar terlaksana, karena saat ini capaian kurikulum itu hanya sekitar tidak sampai 50%.
"Kondisinya seperti ini, kita benar benar berharap semoga masyarakat memahami untuk bisa menjaga diri dari pandemi ini, sehingga segera selesai bisa masuk sekolah lagi, normal lagi tidak hanya new normal, karena pembentukan karakter tidak pernah bisa maksimal," pungkasnya.(Ndi)
Via
Dinas pendidikan
jempol
ReplyDelete