Siraman Gong Kyai Pradah Blitar Digelar Tanpa Wisatawan
“Siraman gong Kyai Pradah, dilakukan pagi hari untuk menghindari kerumunan masyarakat yang datang. Acara selesai digelar mulai jam 7 hingga jam 8 pagi tadi. Jamasan dan pemukulan gong dilakukan di teras sanggar penyimpanan.”
Blitar.On Air fm
Siraman/Jamasan gong Kyai Pradah tetap digelar secara tertutup tanpa wisatawan di Alun-alun Lodoyo, Kabupaten Blitar. Jamasan gong Kyai Pradah tetap dilakukan di tengah pandemi Covid-19, diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat. Semua yang terlibat wajib menggunakan alat pelindung diri, masker, face shield dan jaga jarak.
“Siraman gong Kyai Pradah, dilakukan pagi hari untuk menghindari kerumunan masyarakat yang datang. Acara selesai digelar mulai jam 7 hingga jam 8 pagi tadi. Jamasan dan pemukulan gong dilakukan di teras sanggar penyimpanan.” kata Kapolsek Lodoyo Timur AKP Tamim Anwar, S.Ag, M.H.
“Jamasan Kiai Pradah saat pandemi Covid-19 dilakukan sangat sederhana. Dihadiri Pjs Bupati Blitar, Budi Santosa, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, serta Forkopimda ini dilakukan di dalam gedung sanggar tempat penyimpanan gong bertuah. Yang berada dalam ruangan hanya para pinisepuh setempat. Serta beberapa media untuk mengambil gambar secara bergantian dan wajib memakai masker.” tambah Tamim.
Prosesi Siraman Gong Kyai Pradah atau Siraman Mbah Pradah merupakan upacara tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakat Eks Kawedanan Lodoyo Kecamatan Sutojayan. Prosesi ini diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal di Alun-alun Lodoyo Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.(hd)
Post a Comment