Tuntut KPU berlaku Adil dan Netral, Puluhan Massa Tantang Komisioner Sumpah Pocong
*"Saya kira saya tak perlu menanggapi sumpah dari mereka ini. Mengingat saya sendiri sebelumnya telah disumpah secara agama yang sah saat pelantikan jabatan beberapa bulan lalu," terang Anwar Ansori*.
Kediri On Air FM
Puluhan warga Masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Kediri dan Aliansi Penegak Demokrasi Bima Sakti gelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Kabupaten Kediri, Rabu ( 21/10/2020).
Dengan membawa arang, bunga tujuh rupa, hingga kemenyan, para pengunjuk rasa menantang Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri untuk melakukan sumpah pocong. Massa menganggap KPU tidak netral dan memihak salah satu calon.
Sumpah pocong diminta massa untuk dilakukan agar KPU sebagai pihak penyelenggara pemilihan dapat berlaku netral dan tidak terlibat politik praktis hingga berbuat kecurangan yang berujung mencederai hasil pemilihan.
Tomi Ariwibowo, koordinator aksi, mengatakan, sumpah dinilai perlu mengingat KPU sebagai penyelenggara pemilihan diharapkan dapat berlaku adil dan netral. Menurut Tomi, tindakan kecurangan bisa saja terjadi mengingat dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Kediri tahun ini hanya memunculkan satu pasangan calon atau calon tunggal.
"Ya, hari ini kita datangi kantor KPU untuk menyumpah pocong mereka. Kita akan lihat, dalam sumpah pocong ini, mereka berani apa tidak. Jika tidak, berarti ada indikasi perbuatan kecurangan yang telah dilakukan oleh mereka," ujarnya kepada wartawan.
Namun di sini, lanjut Tomi, KPU yang diwakili oleh komisionernya nyatanya tak berani untuk dilakukan sumpah pocong, dengan tidak beraninya sumpah ini, Tomi berharap KPU benar-benar tidak berbuat kecurangan.
"Namun, sekali lagi kami kembali berharap kepada KPU agar dapat berlaku adil dan netral. Jangan sampai terjadi kecurangan. Karena dalam pilkada ini, kami benar-benar menginginkan suara yang sah dan menginginkan sosok kepala daerah yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat," tambahnya.
Terpisah, Anwar Ansori, komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Kediri, sebagai perwakilan KPU dalam menemui pengunjuk rasa membeberkan, dirinya tak mau disumpah oleh para pengunjuk rasa, lantaran dirinya bersama jajaran KPU lainnya telah melakukan sumpah secara resmi saat dilakukannya pelantikan jabatan sebagai anggota KPU Kabupaten Kediri.
"Saya kira saya tak perlu menanggapi sumpah dari mereka ini. Mengingat saya sendiri sebelumnya telah disumpah secara agama yang sah saat pelantikan jabatan beberapa bulan lalu," terang Anwar Ansori.
Lebih lanjut, Anwar Ansori menyampaikan, KPU hingga detik ini terus berupaya berbuat adil dan netral dalam setiap tahapan pilkada yang saat ini masih terus berlangsung.
Anwar mencontohkan beberapa tahapan yang merupakan tindakan adil serta netral yang telah dilakukan KPU. Di antaranya meliputi membuka pendaftaran dari jalur perseorangan yang dianggap wujud KPU dalam memfasilitasi masyarakat dan memunculkan calon lain dalam pilkada Kabupaten Kediri 2020. Juga membuka pendaftaran masa perpanjangan dari jalur partai politik lantaran saat itu hanya memunculkan satu pasangan calon.
"Dengan kami buka masa pendaftaran perpanjangan, kami memfasilitasi partai politik apakah dengan munculnya calon tunggal keputusan dapat diubah atau tidak. Dan ternyata tidak ada perubahan dan KPU selaku penyelenggara tetap melanjutkan tahapan berikutnya, yakni melakukan penetapan satu pasangan calon" Kata Anwar Ansori
Menyangkut rekomendasi parpol untuk pasangan calon yang diusung parpol, Anwar Ansori mengatatakan bahwa itu bukanlah urusan atau ranah KPU, melainkan ranah parpol.
"Jadi saya tegaskan, KPU akan terus berusaha berbuat netral hingga tahapan pilkada dinyatakan telah selesai," pungkas Anwar (Ndi)
Post a Comment