Menuju Layanan Unggulan Thalasemia, RSUD Pare Gelar Diskusi Dengan Pasien
*Thalaaemia bukan penyakit menakutkan, karena di dalam dunia medis selalu berubah ubah. Harus ada kerjasama, pasien, ortu, perawatnya, dan alat nya. Dan kita harus lebih disiplin untuk meminum obat*
Kediri, ON AIR FM,
Minimnya pengetahuan terhadap penyakit thalasemia, RSUD Kab Kediri menggelar edukasi dan sosialisasi penyakit thalasemia bagi penderita Thalasemia di ruang pelayanan RSUD. Mengambil tema Menuju Layanan Unggulan Thalasemia, Thalasemia Tetap Sehat dan Ceria, Saptu (28/11)
Acara tersebut turut menghadirkan penyandang Thalasemia guna untuk memberikan semangat yang lebih baik bagaimana pelayanan kesehatan secara maksimal untuk para pasien thalasemia, serta dr. Andik dari Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya sebagi motivator pasien Thalasemia.
Hal ini di tegaskan oleh dr. Kasan Ismail Spa, salah satu dokter specialis penyakit thalasemia yang dimiliki oleh RSUD Kab Kediri. Untuk menekan angka ini, RSUD Kab. Kediri yang bekerjasama dengan Orang Tua Penyandang Thalasemia (OPTI) Kediri. Hadirnya OPTI ini adalah untuk mengelola penyandang thalasemia, untuk mendapatkan pelayanan optimal dengan harapan agar mempunyai kualitas hidup yang baik kedepannya, sesuai dengan VISI MISI RSUD Kab. Kediri.
"Terkait inovasi pelayanan publik untuk para Penyandang Thalasemia di RSUD telah dibuat senyaman dan sebaik mungkin untuk memberikan kenyamanan bagi anak-anak Penyandang Thalasemia pada saat melakukan Transpusi darah," ungkapnya.
Fasilitas yang dibuat dengan konsep “Thalasemia Tetap Sehat dan Ceria". Dikatakannya tema ini diilhami dari pelayanan kepada mereka yang Penyandang Thalasemia karena Thalasemia ini tergantung pada transfusi darah setiap bulannya.
“Sehingga mereka akan menghadapi psikologis baik anak maupun orangtuanya. Jadi kita ingin ada pelayanan konfrehensif. Supaya mereka tetap melakukan transfusi tanpa merasa tidak nyaman,” ujarnya.
Masih imbuhnya, untuk pelayanan kesehatan bagi penyandang Thalasemia kita sediakan dua ruangan di RSUD, yaitu ruang Inap Nusa Indah dengan fasilitas yang ada didalamnya.
Ditempat yang sama, dr Soeryatno Spa dokter senior di RSUD menambahkan, thalasemia bukanlah penyakit menular, tapi penderita penyakit turunan (genetic) itu harus diminimalisir mengingat penderita thalasemia harus melakukan transfusi darah seumur hidup setiap bulan.
"Saya ingin mereka tetap melakukan transfusi darah pada waktu yang tepat dan untuk obat lainnya yang dibutuhkan kita," tuturnya.
Ketersediaan darah juga diperhatikan dengan menyiapkan bank darah dan bank donor dan menyiapkan pendonor aktif.
“Semoga ini terus menjadi inspirasi bagi semuanya terkait penanganan Thalasemia dan kita akan terus mengembangkan pelayanan untuk jenis penyakit lainnya,” ucapnya.
dr. Soeryatno juga menambahkan, Thalaaemia bukan penyakit menakutkan, karena di dalam dunia medis selalu berubah ubah. Harus ada kerjasama, pasien, ortu, perawatnya, dan alat nya. Dan kita harus lebih disiplin untuk meminum obat. Agar supaya penanganan yang dilakukan oleh pihak dokter bisa maksimal.
Sementara itu salah satu keluarga pasien yang sempat ditemui awak media sangat bersyukur dengan apa yang didapatkan oleh anaknya saat ini, tentang pelayanan yang dilakukan oleh pihak RSUD.
”Pelayanan di RSUD bagus dan cepat. Antreannya tidak lama. Karena sekarang sudah dibagi sesuai poli. Lingkungannya juga bersih dan sehat,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa yang disebut dengan Thalasemia ini adalah, merupakan penyakit genetik/turunan terbanyak di dunia, yaitu; adanya kelainan pada sel darah merah yang diakibatkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama pada manusia. Ini mengakibatkan eritrosit (sel darah merah) mudah pecah dan umurnya kurang dari normal yaitu kurang dari 120 hari. Dan gejala yang timbul pada si penderita akan terlihat dengan istilah 5L : Lelah, Lemah, Letih, Lesu dan, Pucat. Sedangkan pasien Thalasemia yang dirawat di RSUD Kab Kediri berjumlah 31 orang.(tim892)
Post a Comment