Pemerintah Desa Pelem Bersama Relawan Gusdurian Evakuasi ODGJ Cantik Bawa Balita
Kasus ini menjadi perhatian serius setelah laporan masuk ke Relawan Rumah Lansia Mojokutho Pare yang langsung melakukan evakuasi bersama pemerintah desa Pelem di bantu Bhabinkamtibmas juga Babinsa desa Pelem kecamatan pare kabupaten Kediri
Antok Renata, Koordinator Gusdurian Mojokutho Pare sekaligus pendiri Rumah Lansia, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan warga terkait seorang ibu ODGJ yang membawa anak berusia sekitar satu tahun tanpa pengawasan yang layak. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terhadap si anak, relawan langsung mengevakuasi keduanya ke Balai Desa Pelem untuk penanganan awal.
“Kami berkolaborasi dengan pemerintah desa, Dinas Sosial Kabupaten Kediri, serta Babinsa untuk menyelamatkan sang anak dan mengamankan ibunya. Anaknya kasihan karena terpapar panas dan hujan tanpa perlindungan memadai,” jelas Antok.
Langkah cepat ini dilakukan untuk memisahkan anak yang masih sehat dari risiko pengabaian atau dampak psikologis akibat pengasuhan oleh orang tua yang tidak stabil secara mental. Menurut Antok, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar sang ibu segera dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang di Malang untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara itu, Kepala Desa Pelem, Ali Syukron, mengungkapkan bahwa ibu ODGJ tersebut telah tinggal di desa tersebut selama sekitar tiga tahun. Ia diketahui berasal dari Jawa Tengah dan diduga mengalami gangguan jiwa setelah mengalami persoalan keluarga yang kompleks.
“Awalnya anak ini dititipkan ke ayahnya karena ibunya pergi entah ke mana. Setelah beberapa waktu, ibunya datang lagi dalam kondisi seperti sekarang, membawa anak yang kini berusia sekitar satu tahun. Anak itu hidup berpindah-pindah dan tidak terurus,” ungkap Ali Syukron.
Kondisi memprihatinkan ini mendorong pemerintah desa untuk segera bertindak demi keselamatan sang anak. Saat ini, balita tersebut dititipkan sementara kepada perangkat desa dan relawan sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari dinas sosial terkait perawatan dan perlindungan anak.
“Kami berharap proses rujukan ke RSJ bisa berjalan lancar. Harapannya, ibunya bisa kembali pulih dan anaknya tidak sampai terlantar. Yang terpenting saat ini, anak bisa hidup lebih sehat dan terjamin,” tambah Ali.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian bersama terhadap warga dengan gangguan kejiwaan, terutama yang masih memiliki tanggungan anak. Pemerintah desa dan relawan berharap ada dukungan berkelanjutan dari semua pihak agar upaya penyelamatan seperti ini tidak berhenti hanya pada penanganan awal.
REPORTER: SIGIT
Post a Comment