Hot News
Jawa Timur
Kabupaten Kediri
*Mencegah kerusakan hutan dan sumber sumber mata air di kawasan hutan simpenan*
Radio On Air Fm. Kediri |
Gerakan Nasional Donor Pohon bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Kediri BKPH Pare bersama Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek Wilker. Kediri dan Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri - BBKSDA Jatim menggandeng berbagai organisasi pemerhati lingkungan dan kelompok pecinta alam untuk melakukan Survey Lokasi dan Perencanaan Kegiatan Reboisasi di Buffer Zone Cagar Alam Manggis, Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (20/9).
Gerakan Nasional Donor Pohon dan Front Pembela Hutan sebagai mitra penyelenggara 75 organisasi yang meliputi Dinas Dinas Terkait, organisasi sosial kemasyarakatan, LMDH, Pecinta Alam, dan tokoh tokoh masyarakat yang mempunyai komitmen dan kepedulian tinggi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Sementara itu dr.Ari Purnomo Adi ketua Grakan Nasional Donor Pohon saat dilokasi menerangkan bahwa Cagar Alam Manggis atau lebih dikenal dengan sebutan Alas Simpenan di Desa Manggis Kecamatan Puncu menjadi tujuan survei Gerakan Nasional Donor Pohon.
"Selain melakukan survey lahan yang akan dipandu langsung oleh pejabat dari Perum Perhutani BKPH Pare,akan dilakukan juga penjelasan mengenai teknik kegiatan dan pengenalan jenis jenis tanaman yang boleh ditanam di area konservasi," ucapnya.
Dari kegiatan survei lokasi dan paparan teknis oleh fihak fihak yang berkompeten, dr Ari juga menambahkan, diharapkan akan menghasilkan kesamaan persepsi antara para penyelenggara kegiatan seperti Perum Perhutani, Dinas Kehutanan, KSDA Kediri dan para relawan dan para pecinta alam yang ikut berpartisipasi dan berperan serta dalam kegiatan tersebut.
"Seperti yang tertulis di Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup lainya,"tuturnya.
Masih menurutnya, untuk itu kami berupaya mencegah kerusakan hutan dan sumber sumber mata air di kawasan hutan simpenan ini, sebisa mungkin kami relawan lingkungan beserta komunitas pecinta alam berupaya ikut serta menyelamatkan hutan dengan cara penghijaun.
Masih dilokasi yang sama pihak Perum Perhutani KPH kediri BKPH Pare Giman menambahkan, alam kita ini perlu perhatian bersama. Karena jika tidak ada revitalisasi hutan atau penghijauan, nantinya anak cucu kita akan kekurangan sumber air,"terangnya.
Dilain pihak, Darno selaku Ketua Lembaga "Adil Sejahtra" Desa Manggis sangat mengapresiasi dan menyambut baik upaya dari penggiat lingkungan yang sedang melakukan survei lokasi perencanaan kegiatan rehabilitasi dan revitalisasi area penyangga Cagar Alam Manggis/Alas Simpenan.
"Semoga wilayah penyangga Cagar Alam Manggis ini bisa makin hijau dan makin lestari. Demi masa depan lingkungan Indonesia yang lebih baik,"Ujar Darno. @Hab.
Gerakan Donor Pohon, Cegah Kerusakan Alas Simpenan.
*Mencegah kerusakan hutan dan sumber sumber mata air di kawasan hutan simpenan*
Radio On Air Fm. Kediri |
Gerakan Nasional Donor Pohon bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Kediri BKPH Pare bersama Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek Wilker. Kediri dan Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri - BBKSDA Jatim menggandeng berbagai organisasi pemerhati lingkungan dan kelompok pecinta alam untuk melakukan Survey Lokasi dan Perencanaan Kegiatan Reboisasi di Buffer Zone Cagar Alam Manggis, Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (20/9).
Gerakan Nasional Donor Pohon dan Front Pembela Hutan sebagai mitra penyelenggara 75 organisasi yang meliputi Dinas Dinas Terkait, organisasi sosial kemasyarakatan, LMDH, Pecinta Alam, dan tokoh tokoh masyarakat yang mempunyai komitmen dan kepedulian tinggi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Sementara itu dr.Ari Purnomo Adi ketua Grakan Nasional Donor Pohon saat dilokasi menerangkan bahwa Cagar Alam Manggis atau lebih dikenal dengan sebutan Alas Simpenan di Desa Manggis Kecamatan Puncu menjadi tujuan survei Gerakan Nasional Donor Pohon.
"Selain melakukan survey lahan yang akan dipandu langsung oleh pejabat dari Perum Perhutani BKPH Pare,akan dilakukan juga penjelasan mengenai teknik kegiatan dan pengenalan jenis jenis tanaman yang boleh ditanam di area konservasi," ucapnya.
Dari kegiatan survei lokasi dan paparan teknis oleh fihak fihak yang berkompeten, dr Ari juga menambahkan, diharapkan akan menghasilkan kesamaan persepsi antara para penyelenggara kegiatan seperti Perum Perhutani, Dinas Kehutanan, KSDA Kediri dan para relawan dan para pecinta alam yang ikut berpartisipasi dan berperan serta dalam kegiatan tersebut.
"Seperti yang tertulis di Undang-Undang No. 23 Tahun 1997, bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup lainya,"tuturnya.
Masih menurutnya, untuk itu kami berupaya mencegah kerusakan hutan dan sumber sumber mata air di kawasan hutan simpenan ini, sebisa mungkin kami relawan lingkungan beserta komunitas pecinta alam berupaya ikut serta menyelamatkan hutan dengan cara penghijaun.
Masih dilokasi yang sama pihak Perum Perhutani KPH kediri BKPH Pare Giman menambahkan, alam kita ini perlu perhatian bersama. Karena jika tidak ada revitalisasi hutan atau penghijauan, nantinya anak cucu kita akan kekurangan sumber air,"terangnya.
Dilain pihak, Darno selaku Ketua Lembaga "Adil Sejahtra" Desa Manggis sangat mengapresiasi dan menyambut baik upaya dari penggiat lingkungan yang sedang melakukan survei lokasi perencanaan kegiatan rehabilitasi dan revitalisasi area penyangga Cagar Alam Manggis/Alas Simpenan.
"Semoga wilayah penyangga Cagar Alam Manggis ini bisa makin hijau dan makin lestari. Demi masa depan lingkungan Indonesia yang lebih baik,"Ujar Darno. @Hab.
Via
Hot News
Post a Comment