Hot News
Jawa Timur
Pemerintah
Peristiwa
*Dikerenakan tanaman Porang ini produk baru, maka kita bekerja sama dan menunjuk team dari DPD wilayah madiun yang sudah profisional. Mereka akan memberikan pendampingan dari awal sampai akhir kepemasaran dan lahan yang di gunakan lahan perhutani*
Kediri Radio on air fm..
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Pemerintah Desa (Pemdes) Satak Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menggiatkan budidaya tanaman Porang.
Terinspirasi sifat tumbuh dan nilai ekonominya, warga desa Satak membudidayakan tanaman ini di balik rimbunnya tegakan pohon di hutan. Untuk mendongkrak perekonomian warga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga warga tak perlu lagi menebang pohon di area hutan.
Ketua asosiasi Asuhan Pemberdayaan Porang Indonesia wilayah Desa Satak Eko Cahyono yang juga ketua LMDH Desa Satak mengatakan, bahwa aspeporin memiliki visi misi serta upaya dan usaha dengan membina SDM yang dapat mengembangkan nilai manfaat porang untuk kesejahteraan masyarakat desa Satak.
"Tanaman Porang ini kebetulan produk baru yang nilai ekonomis nya tinggi, dikarenakan ini awal, maka kita persiapkan lahan 50 hektar. Ide untuk menanam porang tak lepas dari pertimbangan ekologis. Tumbuhan ini cocok untuk tumbuh kembang di bawah tanaman tegakan hutan dan pilot projek untuk peningkatan pendapatan petani melalui produk unggulan baru yaitu Porang," ungkapnya, Kamis (13/8).
Menurut Eko, tanaman Porang akan di budidayakan diseluruh LMDH di 6 Kecamatan Di Wilayah Kab Kediri, Kec Pare, Ke Kepung,Kec Puncu,Kec Plosoklaten, Kec Kandangan, serta Kec Ngancar. Namun untuk saat ini masih di kelola di Kecamatan Puncu.
"Harapan kami ini sebuah titik balik keberhasilan masyarakat sekitar hutan," ucapnya.
Sementara itu Eko Cahyono juga mengatakan, dikerenakan tanaman Porang ini produk baru, maka kita bekerja sama dan menunjuk team dari DPD wilayah madiun yang sudah profisional. Mereka akan memberikan pendampingan dari awal sampai akhir kepemasaran dan lahan yang di gunakan lahan perhutani.
Masih ditempat yang sama, Karyani Ekawati SE.Ma selaku Sekretaris Aspeporin Madiun menambahkan, tanaman porang merupakan jenis umbi-umbian itu, masyarakat biasa menyabutnya Porang. Tanan ini, banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, pembuatan lem, hingga jelly.
"Kita targetkan tahun ini minimal berat per bijinya bisa mencapai 3 Kg, sebab permintaan pasar umbi porang saat ini cukup tinggi mengingat banyak negara, seperti Jepang, Taiwan, dan Korea yang mengolah umbi ini menjadi sumber makanan. Sebagai salah satu negara penyedia umbi porang, komoditi tanaman tersebut di Indonesia masih terbatas," jelasnya.
Lebih lanjutnya, maka dari itu kita bagi tugas, karna sistem penanaman umbi Porang jangan sampai menyimpang, dan hasilnya bisa maksimal.
"Kalau bisa pendampingan nya yang betul betul sesuai (sop) dan petani juga sesuai (sop) pasti kita bisa maksimal produksinya, apalagi di Kab Kediri sudah ada pabriknya, jadi jangan sampai berhenti. Sistem penanamannya melalui budidaya secara tertulis dan di buat Ganda jopsit dan langkah langkah step by step," pungkasnya.(ndi)
Warga Desa Satak Giat Tanam Porang, Guna Mendongkrak Ekonomi Di Masa Pandemi
*Dikerenakan tanaman Porang ini produk baru, maka kita bekerja sama dan menunjuk team dari DPD wilayah madiun yang sudah profisional. Mereka akan memberikan pendampingan dari awal sampai akhir kepemasaran dan lahan yang di gunakan lahan perhutani*
Kediri Radio on air fm..
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Pemerintah Desa (Pemdes) Satak Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menggiatkan budidaya tanaman Porang.
Terinspirasi sifat tumbuh dan nilai ekonominya, warga desa Satak membudidayakan tanaman ini di balik rimbunnya tegakan pohon di hutan. Untuk mendongkrak perekonomian warga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga warga tak perlu lagi menebang pohon di area hutan.
Ketua asosiasi Asuhan Pemberdayaan Porang Indonesia wilayah Desa Satak Eko Cahyono yang juga ketua LMDH Desa Satak mengatakan, bahwa aspeporin memiliki visi misi serta upaya dan usaha dengan membina SDM yang dapat mengembangkan nilai manfaat porang untuk kesejahteraan masyarakat desa Satak.
"Tanaman Porang ini kebetulan produk baru yang nilai ekonomis nya tinggi, dikarenakan ini awal, maka kita persiapkan lahan 50 hektar. Ide untuk menanam porang tak lepas dari pertimbangan ekologis. Tumbuhan ini cocok untuk tumbuh kembang di bawah tanaman tegakan hutan dan pilot projek untuk peningkatan pendapatan petani melalui produk unggulan baru yaitu Porang," ungkapnya, Kamis (13/8).
Menurut Eko, tanaman Porang akan di budidayakan diseluruh LMDH di 6 Kecamatan Di Wilayah Kab Kediri, Kec Pare, Ke Kepung,Kec Puncu,Kec Plosoklaten, Kec Kandangan, serta Kec Ngancar. Namun untuk saat ini masih di kelola di Kecamatan Puncu.
"Harapan kami ini sebuah titik balik keberhasilan masyarakat sekitar hutan," ucapnya.
Sementara itu Eko Cahyono juga mengatakan, dikerenakan tanaman Porang ini produk baru, maka kita bekerja sama dan menunjuk team dari DPD wilayah madiun yang sudah profisional. Mereka akan memberikan pendampingan dari awal sampai akhir kepemasaran dan lahan yang di gunakan lahan perhutani.
Masih ditempat yang sama, Karyani Ekawati SE.Ma selaku Sekretaris Aspeporin Madiun menambahkan, tanaman porang merupakan jenis umbi-umbian itu, masyarakat biasa menyabutnya Porang. Tanan ini, banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, pembuatan lem, hingga jelly.
"Kita targetkan tahun ini minimal berat per bijinya bisa mencapai 3 Kg, sebab permintaan pasar umbi porang saat ini cukup tinggi mengingat banyak negara, seperti Jepang, Taiwan, dan Korea yang mengolah umbi ini menjadi sumber makanan. Sebagai salah satu negara penyedia umbi porang, komoditi tanaman tersebut di Indonesia masih terbatas," jelasnya.
Lebih lanjutnya, maka dari itu kita bagi tugas, karna sistem penanaman umbi Porang jangan sampai menyimpang, dan hasilnya bisa maksimal.
"Kalau bisa pendampingan nya yang betul betul sesuai (sop) dan petani juga sesuai (sop) pasti kita bisa maksimal produksinya, apalagi di Kab Kediri sudah ada pabriknya, jadi jangan sampai berhenti. Sistem penanamannya melalui budidaya secara tertulis dan di buat Ganda jopsit dan langkah langkah step by step," pungkasnya.(ndi)
Via
Hot News
Post a Comment